Ratusan Mahasiswa Unipas Dikeluarkan Dari Kampus, Ini Sebabnya

  • Whatsapp
Gedung Rektorat Unipas Morotai

MOROTAI,HR-Kurang lebih 200 mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas) Morotai terpaksa di keluarkan dari Kampus. Alasan ratusan mahasiswa Unipas Morotai dikeluarkan dari kampus itu lantaran di drop out (DO) karena habis massa studi dan lalai registrasi selama tiga kali berturut-turut. Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh pihak kampus pada tanggal 28 Juni 2021.

“Yang 200 orang lebih ini, yang pertama tidak melakukan registrasi. Kita juga bahkan sudah memberikan toleransi tapi ya mau bagimana lagi kalau mereka sendiri tidak mau registrasi. Tapi yang lebih banyak itu yang Over Semester,”ungkap Wakil Rektor I Unipas Morotai, Subhan Hayun, di gedung Rektorat Unipas Morotai, Rabu (06/10).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, hal tersebut sudah berdasarkan pada aturan akademik minimal tiga semester berturut-turut jika tidak registrasi secara berturut-turut akan drop out, misalnya semester ganjil dua kali dan semester genap satu kali begitu. Tapi misalnya tahun ini dia registrasi kemudian tahun berikut tidak registrasi lalu berikut dia registrasi lagi itu tidak. Jadi dia tidak mengenal semester tapi dia tiga kali semester berturut-turut,”jelasnya.

“Aturannya begitu, tidak ada lagi pertimbangan, misalnya dia tiga kali berturut-turut tidak melakukan registrasi tiba-tiba orangnya datang kemudian minta kompensasi ya tidak bisa karena itu aturan kita. Peraturan akademik tidak begitu.”tambah dia.

Kata dia, kurang lebih 200 lebih mahasiswa yang drop out itu tersebar di enam fakultas dan 11 program studi di Unipas Morotai.”Jika di luar ada informasi katanya 600 mahasiswa yang drop out itu tidak benar (hoax) yang ada hanya kurang lebih 200 mahasiswa,”katanya.

Ditanya soal mahasiswa yang DO lalu mendaftarkan diri lagi, dirinya mengaku bahwa hal tersebut masih harus dikaji, dan jika diterima bakal dilakukan penerimaan bersyarat.”Itu kita sementara lagi kaji kalau misalnya yang bersangkutan mendaftar kembali. Kita punya catatan tersendiri terhadap yang bersangkutan. Kalaupun misalnya yang bersangkutan mampuh berkomitmen misalnya meneyelsaikan studi jauh lebih cepat atau tidak seperti yang dilakukan yang sebelumnya mungkin saja bisa diterima kembali, karena kalau kita terima dia dengan perilaku dia yang masi tidak mau registrasi dan sebagainya juga di sayang juga, maksudnya waktunya habis di kampus sementara orang tuanya di rumah mengharapkan yang bersangkutan bisa selesai,”ungkapnya. (lud)

Pos terkait

"width="970" /> "width="970" />

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.