TERNATE, HR – Upacara puncak Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke-772 tahun dengan tema “Berkolaborasi Kreatif dan Inovatif Menuju Pemulihan Ekonomi” dilaksanakan di depan halaman kantor Wali Kota Ternate menggunakan bahasa Ternate, Kamis (29/12).
Dimana, dalam upacara tersebut Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menjadi inspektur upacara (Irup) dan dihadiri sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ternate, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mantan Wakil Wali Kota Ternate, Arifin Djafar.
Wali Kota dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan tema HAJAT 772 ‘Berkolaborasi inovatif dan kreatif menuju Pemulihan Ekonomi’, Pemerintah Kota Ternate terus melakukan berbagai upaya kebijakan pemulihan ekonomi, mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, melalui kolaborasi kreatif dan inovatif, Pemerintah Kota Ternate bersama berbagai pihak terus melakukan upaya-upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah agar dapat membantu masyarakat yang mengalami dampak secara langsung pasca pandemi Covid-19. Melalui kebijakan pemulihan ekonomi, distribusi bantuan penunjang usaha, operasi pasar murah serta berbagai program ekonomi kreatif diharapkan dapat berpengaruh positif bagi upaya peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
Lanjut Wali Kota, program kolaborasi dan inovasi akan terus dilakukan dan ditingkatkan melalui kerjasama antara Pemda, institusi perbankan, komunitas kreatif dan seluruh pelaku usaha untuk dapat menyiapkan para pelaku UMKM yang mampu bersaing di pasar domestik dan pasar global.
“Kolaborasi kreatif dan inovatif merupakan manifestasi dari semangat gotong royong yang hidup dan tumbuh ditengah masyarakat Kota Ternate, yang kita kenal dengan budaya “BARI”. Kearifan lokal dalam arti kekinian kita kenal dengan “kolaborasi”. Para leluhur kita telah mengajarkan kepada kita sebuah wujud budaya tak benda yang merupakan wujud kearifan sosial untuk berkumpul dan bekerja sama bergotong-royong membangun negeri dalam bingkai : “Ma Co Ou Kaha Kie se Kolano” atau mengabdi kepada negeri tercinta Moloku Kie Raha dan Ternate yang kita cintai bersama,” ucapnya.
Pada konteks inilah kata dia, kolaborasi benar-benar menemukan maknanya dalam semangat lokalitas sebagai solusi menjawab tantangan zaman termasuk bergotong royong secara bersama-sama menuju pemulihan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Meski begitu, Hari jadi Ternate 772 juga harus menjadi momentum bagi semua warga masyarakat Ternate untuk melakukan refleksi, perenungan, sekaligus menerjemahkan makna perjuangan para leluhur untuk dimanifestasikan dan diwujudkan dalam pembangunan Ternate hari ini dan kedepannya.
“Kita semua, sebagai warga Ternate haruslah mengikat tatanan perilaku dengan nilai-nilai Kie se Gam Magugugu ma Titi Tomdi didalamnya terdapat; Adat se Atorang, Istiadat se Kabasarang, Galib se Lakudi, Ngale se Cara, Sere se Duniru, Cing se Cingari dan Bobaso se Rasai. Seperti halnya dengan terminologi Tara No Ate, turun dan merangkul semua orang tanpa memandang golongan dari manapun,” cetusnya. (nty)