๐‘๐š๐ฒ๐š๐ค๐š๐ง ๐‡๐”๐“ ๐ค๐ž-๐Ÿ๐Ÿ”, ๐ƒ๐–๐ ๐”๐ง๐ค๐ก๐š๐ข๐ซ ๐Œ๐ž๐ง๐ ๐š๐ฃ๐š๐ซ ๐๐š๐ง ๐‚๐ž๐ ๐š๐ก ๐’๐ญ๐ฎ๐ง๐ญ๐ข๐ง๐  ๐๐ข ๐๐ฎ๐ฅ๐š๐ฎ ๐Œ๐š๐ข๐ญ๐š๐ซ๐š

  • Whatsapp

TIDORE,HR–-Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Khairun (Unkhair) menggelar DWP Mengajar dan sosialisasi pencegahan stunting.

Kegiatan tersebut berlangsung di Maitara, Kota Tidore Kepulauan, Rabu (12/11/2025), sebuah pulau yang tak hanya mempesona dengan keindahan alamnya, tetapi juga diabadikan dalam uang receh seribu rupiah.

Rombongan DWP Unkhair, turun langsung ke lokasi, memberikan pembelajaran seputar digitalisasi, literasi, serta edukasi kesehatan pencegahan stunting yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan.

Ketua DWP Unkhair, Ny. Lasmiyati Abdullah, S.Si., M.E, mengatakan, tahun ini peringatan HUT ke-26 DWP diirangkaikan berbagai kegiatan, termasuk DWP Mengajar, sebagai wujud kepedulian untuk mendidik dengan hati dan menginspirasi negeri.

โ€œPulau Maitara merupakan daerah yang sangat indah. Masyarakat di sini patut bangga memiliki pulau dengan pesona alam dan potensi pariwisata yang luar biasa,โ€ ujarnya.

Ny. Lasmiyati, menjelaskan DWP Unkhair memberikan pembelajaran terkait digitalisasi serta pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya literasi digital di era kini, dengan menghadirkan pembicara Hj. Iriyani Hasan Hamid.

โ€œKehadiran kami, bukan hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan bersama adik-adik, dan masyarakat, agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik, sehingga ke depan cita-cita adik-adik dapat diwujudkan,โ€ tuturnya.

Sementara itu, dr. Fathul Rizki S. Imam, M.Kes, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unkhair, pada sesi pemaparannya, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, atau kurangnya stimulasi yang memadai.

Menurutnya, anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

โ€œDampak stunting dapat menghambat fungsi otak dan kemampuan kognitif, mengganggu pertumbuhan fisik, serta menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar, keterlambatan bicara, dan perbedaan daya tangkap dibandingkan anak normal,โ€ jelas dr. Rizki.

Pencegahan stunting, tambah dr. Rizki, dapat dilakukan dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, memastikan anak memperoleh makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani setelah berusia enam bulan, serta melakukan pemantauan tumbuh kembang secara rutin di posyandu atau fasilitas kesehatan.

Selain itu, DWP Unkhair juga membagikan secara gratis buku berjudul โ€œManajemen Strategi (Pendekatan Teori & Praktik)โ€ yang ditulis oleh Rektor Universitas Khairun, Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M., kepada para guru SD Negeri 2 Maitara sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan literasi dan pengembangan wawasan pendidikan di sekolah.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *