TERNATE, HR – Pedagang gorengan yang menempati sementara lokasi taman film selama dua tahun lebih, akan kembali dipindahkan ke kawasan pusat kuliner belakang Jatilland Mall pada Senin (13/1/2025) pekan mendatang.
Buktinya, di kawasan pusat kuliner tersebut nampak terlihat lapak – lapak tersusun rapi berjejeran di bagian utara.
Sekertaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly didampingi Kadisperindag Rosida, dan Kadishub Mochtar Hasim mengatakan, sebanyak 38 lapak mulai ditempatkan di lokasi pusat kuliner rempah. Dengan adanya lokasi tersebut kata dia, tenant atau lapak yang baru ini sudah bisa dapat berjualan kembali di hari Senin pekan depan.
“Besok pemasangan jaringan untuk listrik, kemudian hari Jumat pagi kita akan melakukan rapat dengan pedagang di kantor Bappelitbangda untuk cabut undi tempat jualan mereka di masing – masing lapak yang telah Pemkot sediakan. Ini merupakan salah satu langkah kebijakan kota yang kita lakukan setelah beberapa bulan kemarin kita merelokasi dan baru bisa kita penuhi di tahun 2025,” ungkapnya, Selasa (7/1/2025).
Kata Sekda, kemarin pihaknya mau melakukan relokasi hanya saja libur dan baru masuk kantor Senin, sehingga tenant ini baru diambil dari tempat pembuatan. Tenant ini menggunakanpagu di dinas PUPR Rp200 juta dan melekat di Disperindag 14 unit.
Sementara, untuk penanganan sampah kata dia, akan dibicarakan Jumat lusa, dimana pemberlakuan sistem sampah sama dengan diberlakukan sistem yang ada di pedagang kuliner.
“Tinggal disepakati dan itu nanti diatur tekhnis bisa oleh DLH dan bisa Disperindag yang menangani sampah sebagaimana yang dikelola oleh pedagang pusat kuliner yang ada,” tandasnya.
Rizal menegaskan gerobak yang ada di taman film tidak diperbolehkan masuk kesini, karena Pemkot telah menyediakan satu konsep.
“Mereka datang bawa sarana prasarana dukungan seperti kompor dan piring, jika gerobak tidak kami izinkan kembali kesini, karena kita menjaga estetika dari fungsi ruang kota dan pemanfaatan ini dari desain yang telah kita siapkan,” ucapnya.
Rizal berharap dengan danya penataan ini saling mendukung antara pedagang kuliner dengan lapak yang menjual gorengan.(nty)