TERNATE,HR—–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Maluku Utara dalam percepatan pembangunan di Bidang Pendidikan menjadi perhatian khusus pada pekerjaan rehablitasi dan renovasi sarana dan prasarana sekolah.
Kepala BPPW Maluku Utara H. Fasri Bachmid, ST mengatakan, bahwa Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam tahun anggaran 2022 hanya dapat kucuran dana sebesar Rp. 12,5 trilliun, bila dibandingkan tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp.26 triliun, sehingga dalam tahun ini anggaran yang dipangkas diatas 50 persen.
“Dari jumlah anggaran yang ada akan dibagikan pusat dan seluruh daerah di Indonesia,”kata Fasri Bachmid kepada wartawan halmahera raya, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah selesai pembahasan tentang masalah Madrasah dan untuk sekolah negeri belum masuk.
Lanjut dia, sehubungan dengan kegiatan rehablitasi dan renovasi sekolah madrasah, maka Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara telah mengusulkan sebanyak 21 sekolah Madrasah untuk Maluku Utara, namun dalam pembahasan sesuai informasi, dari jumlah yang diusulkan diperkirakan hanya 3 – 4 yang dapat disetujui,”bebernya.
Dikatakannya, Maluku Utara masih sangat membutuhkan, karena dari hasil kunjungan lapangan masih terdapat banyak sekolah negeri yang tersebar di daerah pelosok Maluku Utara sudah tidak layak lagi untuk ditempati, sedangkan untuk sekolah Madrasah sebahagian masih dalam kondisi bagus.
Sedangkan pemerintah daerah kabupaten /kota dari sisi anggaran APBD sangat terbatas, sekalipun dana alokasi khusus (DAK) dapat di gunakan untuk rehablitasi sekolah yang mengalami kerusakan, tentu pekerjaan hanya fokus sebatas pada bagian yang rusak dan tidak secara keseluruhan.
“Kalau lembaga di bawa Ditjen Cipta Karya melalui Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara yang menangani pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah, maka seluruh pekerjaan akan di laksanakan, mulai dari pekerjaan fisik gedung, ruang belajar, ruang guru dan fasilitas penunjang lain, disamping itu juga sekolah memiliki landskap yang cukup indah.
Dia juga mengakui, bahwa sebahagian besar sekolah yang ada di daerah pelosok Maluku Utara tidak memiliki pagar, sehingga hewan ternak milik masyarakat menerobos masuk halaman dan di padati dengan kotoran, sehingga mengganggu bagi para siswa.
Fasri menambahkan, bahwa pada tahun anggaran 2021 pihak Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah ( BPPW) Maluku Utara telah tuntas melaksanakan pekerjaan rehablitasi dan renovasi sejumlah sekolah, baik dari tingkat SD,SMP, SMA, Madrasah /Aliyah yang tersebar di daerah wilayah Maluku Utara dan telah dirasakan manfaat yang cukup besar.
“Kami berharap agar pemerintah daerah setempat dapat menyediakan sarana pendukung seperti meubelair yang memadai, karena program ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan belajar dan mengajar, juga dapat menunjang penguatan kualitas sumber daya manusia,”tandasnya.(FAS)