Antisipasi Dampak El Nino, Wali Kota Pimpin Rapat High Level Meeting TPID

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman memimpin rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Ternate dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi Mengantisipasi Dampak El Nino dengan Mengoptimalkan Potensi dan Sumber Daya Pangan Lokal”, Selasa (22/8/2023) di Lantai 3 Ruang Executive Room Kantor Wali Kota.

Tauhid mengatakan, ketidakpastian global menjadi salah satu ancaman dari dampak perang antara Rusia dan Ukraina, kemudian disparitas harga dan pasokan antar wilayah serta iklim dan cuaca termasuk ancaman El Nino dan untuk itu pemerintah dan pemerintah daerah terus menerus melakukan langkah – langkah strategis dalam menghadapi tantangan inflasi ke depan.

Katanya, tantangan utama pengendalian inflasi di Kota Ternate yang wilayahnya di dominasi perairan adalah ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pasokan komoditas pangan dan komoditas lainnya dari luar Kota Ternate. Walaupun bukan pusat penghasil beras dan jagung, Kota Ternate kaya akan sumber pangan lokal seperti dagu, ubi, singkong, pisang, sukun dan lain – lain yang sudah memadai dalam memenuhi pangan pokok masyarakat. Dimana, pemanfaatan dan pengembangan potensi pangan lokal dapat mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar, sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan dan mengantisipasi dampak El Nino.

“Mengantisipasi El Nino, kami juga mendorong kampanye stop boros pangan untuk menyadarkan seluruh lapisan masyarakat bahwa pangan yang terbuang sia – sia tidak hanya berdampak pada kondisi ketahanan pangan, tapi juga pada perekonomian dan lingkungan hidup,” ucapnya.

Tambahnya, dalam rangka menjaga stabilitasi harga pangan diharapkan TPID Kota Ternate untuk fokus antisipasi peningkatan inflasi yang mengacu pada framework 4K, yakni meningkatkan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis di Kota Ternate dengan gerakan menanam dan implementasi KAD Pemkot dengan Pemerintah Kabupaten Bima yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang dalam upaya menjaga keterjangkauan harga, terkait kelancaran distribusi TPID Kota bersama KSOP Kelas II Ternate melakukan pantauan langsung di pelabuhan untuk memastikan kelancaran dan pemberian prioritas kepala kapal pengangkut bahan pangan strategis yang bersandar, serta TPID Kota Ternate secara konsisten melakukan kampanye bijak melalui berbagi kanal komunikasi.

“Saya harap pertemuan ini akan menghasilkan langkah – langkah strategis dan kolaboratif yang konkret, yang segera dilaksanakan, dan segera tampak hasilnya guna memastikan inflasi ke dalam rentang target sasaran tahun 2023 yakni 3 persen ditambah 1 persen,” tandasnya.

Sementara, Ketua TPID Kota Ternate, Jusuf Sunya mengatakan, pada bulan Juli 2023 Kota Ternate mengalami inflasi tahunan atau year on year sebesar 3,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,21. Per Juli 2023 Kota Ternate masih alami inflasi bulanan sebesar 0,30 persen (mtm) yang merupakan inflasi tertinggi kedua selama tahun 2023. Jika dihitung dari Januari, maka inflasi pada bulan Juli tertinggi kedua setelah bulan Februari, yakni sebesar 1,85 persen. Pada Juli 2023 ini, terdapat dua kelompok yang mengalami inflasi dan terhitung tinggi, yaitu kelompok transportasi dan kelompok pendidikan, sekarang di tahun ajaran baru terjadi kenaikan biaya pendidikan di beberapa sekolah, khususnya SMA. Inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga tarif angkutan laut, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara dan cabai rawit.

Lanjutnya, secara umum tantangan utama pengendalian inflasi di Kota Ternate yang wilayahnya didominasi perairan adalah ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pasokan komoditas pangan dan komoditas lainnya dari luar Ternate. Walau bukan pusat penghasil beras dan jagung, Ternate kaya akan sumber pangan lokal dan sudah memadai dalam memenuhi pangan pokok masyarakat. Selain itu, pemanfaatan dan pengembangan potensi pangan lokal dapat mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar, sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan.

“Mari kita bangun sinergi dan kolaborasi mengantisipasi dampak El Nino dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya pangan lokal kita. Mengantisipasi El Nino juga dilakukan dengan meningkatkan monitoring, pengawasan, serta integrasi pemetaan dan penguatan data pangan untuk menjaga rantai pasok pangan, sehingga mempercepat pengambilan kebijakan stabilisasi stok harga,” katanya.

Jusuf mendorong kampanye stok boros pangan dan belanja dengan bijak, dimana stop boros pangan ini untuk menyadarkan seluruh lapisan masyarakat bahwa pangan terbuang siab- sia tidak hanya berdampak pada kondisi ketahanan pangan, tapi juga pada perekonomian dan lingkungan hidup.
Sekedar diketahui, rapat tersebut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perwakilan Bank Indonesi, distributor, KSOP, BMKG dan dinas terkait.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.