Bangun Wisata Kuliner di Ternate Telan Anggaran Rp 19 Milyar

  • Whatsapp
Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara bersama Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman  melakukan peletakan batu pertama pembangunan pusat wisata kuliner di Kelurahan Makassar Timur, Selasa (14/6).

TERNATE,HR—-Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara bersama Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman  melakukan peletakan batu pertama pembangunan pusat wisata kuliner di Kelurahan Makassar Timur, Selasa (14/6).

Dimana, dalam pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh Makassar Timur Kota Ternate (KSUP) memakan anggaran sebesar Rp19.461.057.000.00, dan dikerjakan oleh PT. Mandiri Karya Utama Rizky.

Kepala BPPW Maluku Utara, Firman Aksara kepada sejumlah wartawan mengatakan, pekerjaan permukiman kumuh di Makassar Timur ini bukan hanya kerja dilaut, tapi juga ada pekerjaan di dalam pemukiman Makassar Timur seperti drainase dan jalan lingkungan.

“Kita bukan hanya kerja dilaut sini, kita juga ada pekerjaan di dalam seperti drainase dan jalan lingkungan. Ini sebenarnya bukan pekerjaan pertama kali, tapi di tahun 2019 sudah pernah masuk, terus ada DAK 2021, dan masih dipercaya menangani kawasan kumuh di 2022,” ungkapnya.

Firman menuturkan, semoga ada perubahan yang signifkan di wajah Kota Ternate terutama dari laut nanti.

Kata Firman, pihaknya hanya bisa membangun, tetapi Pemkot tidak boleh lupa untuk pemeliharaannya dan perawatannya, sehingga aset yang dibangun tersebut dikelola dengan baik.

“Aset yang diserahkan bulan Oktober ini, harus dijaga dengan baik,” ujarnya.

Lanjutnya, konsep pembangunan 32 lapak ini di pancang, dan tidak ada reklamasi.

“Kami cuma membangun infrastruktur, soal pengelolaan perawatan dan pemiliharaan itu nanti tugas Pemkot,” ucap dia.

Tak hanya itu, untuk alokasi anggaran pembangunan tersebut sebesar Rp19 milyar.

“Kita juga masih dipercaya, tiga kali lelang kita gagal dan kemudian ada pemenangnya. Kalau konsep Pemda ini untuk kuliner,” akunya.

Sementara, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menambahkan, BPPW dan Pemkot telah menyiapkan jauh sebelumnya, jadi upaya untuk mempercantik titik kumuh yang masih terlihat di Kota Ternate bukan berjalan gampang.

“Saya mengikuti sejak 2017 waktu itu melalui program Kotaku, kemudian titik terbesar titik kumuh Kota Ternate yaitu pusat kota sini, berdekatan dengan pusat perdagangan, dan pemukiman masyarakat, sehingga itu menjadi perhatian kita untuk berkolaborasi antara Pemkot dan Kementerian PUPR,” cetusnya.

Meski begitu, Tauhid menuturkan, keterbatasan Pemkot terkait penganggaran, sehingga harus bergandengan tangan dengan Kemterian PUPR untuk melakukan perbaikan, kampung dan titik kumuh yang masih menganggu etalase estetika kota Ternate.

“Kegiatan ini tidak hanya pantai saja, tapi dalam pemukiman Makassar Timur,” ungkapnya.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.