WEDA,HR—-Pelaksanaan proyek pembangunan ruang rawat inap (perawatan wanita) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2021 yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Tiga Pilar Putra Tunggal diduga kuat terjadi konkalikong antara kontraktor, dinas terkait dan oknum pejabat RSUD di Weda. Sebab pelaksana proyek tersebut dikerjakan asal jadi karena baru selesai dibangun tembok bangunan hampir setiap ruangan mulai muncul retakan-retakan tapi tidak ada tindakan dari dinas terkait.
Meski pelaksanaan proyek ruang rawat inap (perawatan wanita) tidak sesuai yang diharapkan, Dinas Kesehatan Halteng dan pihak RSUD tidak ada tindakan dan tetap menerima hasil pekerjaan tersebut.
Proyek tersebut sudah selesai dibangun, tapi kondisi proyek yang dibangun dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021 mencapai Rp.5.936.000.000 miliar rupiah, tembok bangunan hampir setiap ruangan mulai muncul retakan-retakan.
Dirut RSUD Weda Selvia D Dango mengaku terkait keretakan bangunan itu bukan tanggung jawabnya. Keretakan tembok bangunan nanti tanyakan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan karena dia yang lebih mengetahui petunjuk teknisnya.
“Tembok bangunan yang retak bukan tanggung jawab pihak RSUD, yang lebih tahu jelas adalah PPK proyek tersebut,”ucap Selvia singkat kepada Halmahera.id, belum lama ini.
Sementara PPK Dinas Kesehatan Halteng Bambang Prakoso mengaku proyek pembangunan rawat inap untuk perawatan wanita RSUD Weda tidak masalah.
“Proyek sudah selesai dikerjakan dan sejauh ini tidak ada komplen terkait pekerjaan tersebut,”kata Bambang kepada media ini via handphone belum lama ini.
Dia menambahkan, untuk tembok bangunan yang retak seluruhnya sudah diperbaiki jadi tidak masalah.
“Semuanya sudah kami perbaiki jadi tidak masalah karena hanya retak rambut,”jelasnya.
Sementara kontraktor PT. Tiga Pilar Putra Tunggal, belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini dipublis.
Sebelumnya diketahui, proyek pembangunan ruang rawat inap (perawatan wanita) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2021, sudah selesai dibangun, tapi tembok bangunan hampir setiap ruangan mulai muncul retakan-retakan. Kemungkinan pengerjaannya atau kualitas campuran semennya kurang.
“Proyek pembangunan ruang rawat inap untuk ruang perawatan wanita RSUD Weda, baru dibangun tapi tembok bangunan hampir semua ruangan sudah retak,”ujar Alvius Poda, warga Desa Wairoro Kecamatan Kota Weda Kabupaten Halmahera Tengah, kepada media ini, Minggu (05/06/2022).
Dia pun tak mengetahui pasti penyebab tembok retak hampir setiap ruangan yang baru dibangun. ”Kemungkinan pengerjaannya atau mungkin campuran semennya kurang,”ucapnya.(DOD)