MOROTAI,HR— Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Pulau Morotai menjadi tuan rumah dilaksanakannya Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) tingkat dasar tahun 2021 yang dilakukan oleh Bawaslu RI pada Rabu (06/10) malam kemarin di aula Gedung DPRD Pulau Morotai.
Pembukaan SKPP ini dibuka langsung oleh Koordinator Devisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI, Rahmat Bagja dan dihadiri Bupati Pulau Morotai Benny Laos, Sekda Pulau Morotai Andrias Thomas, dan Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara.
Koordinator Devisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI, Rahmat Bagja, dalam keterangannya mengatakan, SKPP ini bertujuan untuk mencetak kader yang mempunyai dedikasi, keterampilan, dan berintegritas dalam mengawal setiap tahapan pemilihan umum.
“Sekolah ini di tujukan untuk membuat kader mengerti tentang pemilihan politik, sehingga mampu saling merasional hal lain yang bersifat fitnah dan hoax. Ini tujuan sekolah dari kader ini, agar para kader mengerti tentang itu,”katanya.
SKPP ini, kata Dia, digagas oleh Bawaslu RI sebagai bagian yang bertujuan untuk menyebarkan dan mendorong semangat dan inisiatif masyarakat dalam mengawal agenda demokrasi serta mengorganisir proses transfer pengetahuan, pengalaman dan keterampilan teknis pengawasan pemilu bagi generasi muda.
“Seperti satu proses yang luar biasa yang mengharapkan para kader mampu memberikan pengertian kepada masyarakat, kepada keluarganya bahwa pilihan politik adalah pilihan-pilihan yang rasional, dan pilihan-pilihan yang mengedepankan rasionalitas kemampuan seorang Kepala Daerah dan Wakil Rakyat,”ungkapnya.
Selain itu, dirinya berharap dengan SKPP ini nantinya akan menjadi simpul-simpul penggerak pengawas partisipatif di masyarakat. Setiap program-program sosialisasi Bawaslu, program-program pendidikan politik dari Bawaslu harus bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.
Sementara Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, dalam sambutannya menyampaikan turut mengapresiasi atas terselenggaranya SKPP di Kabupaten Pulau Morotai ini, mengingat SKPP ini bertujuan menciptakan kader pengawas partisipatif yang berdedikasi, berintegritas dalam pengawasan proses tahapan pemilu.
Dirinya berharap sekolah kederirasi bukan hanya sebatas seremoni tetapi bagaimana Bawaslu bisa menunjukan jati dirinya sebagai instrumen penyelenggara yang memiliki kapasitas dan integritasnya.
“Sebuah lembaga apapun jika tanpa integritas maka semua yang kita lakukan akan salah. Tapi saya yakin Bawaslu Morotai mampu menciptakan sebuah pesta demokrasi yang berkualitas di Kabupaten Pulau Morotai,”tutur Benny dalam sambutannya.
Untuk diketahui, penyelenggaran kegiatan tersebut berlangsung dari 5 Oktober sampai dengan 8 Oktober 2021. (lud)