TOBELO, HR — Badan Metereologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG)¹ Stasion Geofisika Kelas III Ternate menggelar kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami yang diadakan di Aula Hotel Grand Land Tobelo, Senin (13/08/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Tampak hadir, Anggota Komisi V DPR Irene Yusiana Roba Putri, S.Sos., MComn & MediaSt, Kapolres Halmahera Utara, AKBP Faidil Zikri, SH, SIK, mewakili Dandim 1508/Tobelo, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Para pimpinan OPD Kabupaten Halmahera Utara, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono, S.Si., M.Si via Online, Plt Kepala Pusat Seismotek, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu, Setyoadjie Prayoedhie, S.T., M.DM, Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar atau yang mewakili, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Utara atau yang mewakili, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Halmahera Utara, Hentje M.L. Hetharia, S.Hut, Kepala UPT Meteorologi BMKG se-Provinsi Maluku Utara serta Kepala UPT Geofisika BMKG se-Indonesia
Diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Gede Eriksana Yasa, SP kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. Yang hadir secara daring.
Daryono mengharapkan seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh.
Turut hadir sekaligus membuka acara Asisten III Bidang Sumber Daya Manusia dan Ekonomi, Samud Taha, mewakili bupati Halmahera Utara, Frans Manery.
Dalam sambutannya Samud memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG karena menyelenggarakan kegiatan ini di Halmahera Utara. “Saya berharap agar kegiatan ini tidak hanya berhenti saja, melainkan mampu menyebarluaskan kepada masyarakat lainnya agar manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang”, pinta Samud
Selain itu, Anggota Komisi V DPR Irene Yusiana Roba Putri, S.Sos., MComn & MediaSt menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini sangatlah penting untuk wilayah-wilayah yang rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia,
“Ini merupakan salah satu upaya edukasi dan penyebaran informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami kepada pemerintah daerah dan masyarakat. ” katanya.
Menurut politisi PDIP ini bahwa Wilayah Kabupaten Halmahera Utara sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai yang menghadap langsung ke laut Pasifik. Laut Pasifik merupakan salah satu wilayah aktif gempa bumi dan memiliki sumber gempa bumi yang bisa memicu tsunami, Tentunya Ini membawa risiko terjadi gempa bumi dan tsunami.
Oleh karena itu, tambahnya, kegiatan Sekolah Lapang Gempa ini menjadi salah satu wadah bagi kita semua untuk saling berkoordinasi menguatkan peran masing-masing dalam upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi dan tsunami di Halmahera Utara.
“Kita lihat komposisinya sudah beragam, sehingga saya dan BMKG sangat berharap, para peserta nantinya dapat berperan penting dalam edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami.” ujarnya.
“Dalam materi SLG nanti, akan ada banyak informasi edukatif supaya kita semua bisa tahu mana informasi yang benar dan mana yang tidak, serta apa yang seharusnya kita lakukan jika bencana terjadi. Tentu kita berharap tidak akan ada bencana, tapi jika terjadi bencana, kita sudah relatif siap menghadapinya.” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana, Gede Eriksana Yasa, SP menyampaikan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah menguatkan peran UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG Pusat dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai rantai peringatan dini tsunami dan produk peringatan dini tsunami kepada BPBD sebagai institusi interface, juga menguatkan peran BPBD Kabupaten Halmahera Utara sebagai simpul utama dalam evakuasi dan mitigasi gempa bumi di daerah.
” Diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan untuk memahami gempa bumi dan rantai peringatan dini tsunami.” tandasnya (man).