TOBELO,HR— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Halmahera Utara (Halut) merilis data terbaru jumlah rumah rusak akibat gempa 5.2 Magnitudo. Senin (18/04/2022) mencapai ratusan unit rumah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut, Abner Manery menjelaskan dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km, ” Kajian dari Tim BPBD Halut bahwa sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan akibat belum adanya plesteran yang permanen.” Katanya.
Abner menyebutkan rumah rusak berat dan sedang serta ringan mencapai 137 rumah yang tersebar di 3 kecamatan.” Bahkan ada dua korban jiwa dengan luka ringan karena terkena reruntuhan material waktu gempa. Korban atas nama Solofe Bahagia (50) dan Fitria Abdul (13).” ujar Abner
Abner juga menambahkan saat ini jumlah rumah rusak mencapai 137 unit yang tersebar di 3 kecamatan. 137 unit rumah tersebut terbagi atas Rusak Berat berjumlah 24, Rusak Ringan 54 dan rusak sedang 59. “Jumlah sementara 137 di 11 desa diantaranya, kecamatan Galela Barat. Desa Ngidiho 1 rumah rusak berat 37 rusak sedang, Desa Makete 1 rumah rusak sedang, Desa Dokulamo 15 rumah rusak berat, Desa Duma 6 rumah rusak ringan, dan Desa Kira 1 rumah rusak sedang dan 7 rusak ringan. Kemudian untuk kecamatan Galela yakni, Desa Barataku 12 rumah rusak sedang dan 21 rusak ringan, Desa Simau 8 rumah rusak berat 11, Desa Pune 1 rumah rusak ringan, Desa Soasio 1 rumah rusak ringan, dan Desa Toweka 8 rumah rusak sedang dan 6 rumah rusak ringan. Sementara kecamatan Galela Selatan hanya 1 desa Seki dengan jumlah 1 rumah rusak ringan. Adapun Masjid desa Ngidiho juga yang rusak parah akibat gempa. Ini baru data sementara dan masih di data agar rampung” katanya.
Abner menghimbau kepada warga terdampak untuk sementara waktu agar tidak kembali ke rumah dan bagi warga yang terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. ” Jadi rumah warga yang mengalami rusak berat sementara mengungsi di rumah keluarga” tandasnya (man).
>