Bupati Halut Bersama Kapolres – Dandim Turun Langsung Damaikan Warga Kira dan Duma Yang Bentrok

  • Whatsapp

TOBELO, HR — Bentrok antar warga yang melibatkan warga desa Kira dan desa Duma Kecamatan Galela Barat Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara berhasil dikendalikan aparat keamanan.

Kepastian ini disampaikan Bupati Halmahera Utara, Dr.  Piet Hein Babua, usai turun langsung ke TKP bersama Kapolres Halmahera Utara, AKBP Faidil Zikri, S.H. S.I.K, dandim 1508/Tobelo Letkol Inf Alex Donald Maritua Lumban Gaol, S.E., M.M. ,Danki 1 Batalyon A Pelopor Ipda Moch Thilio B Onasis S.Trk.. Minggu (06/4/2025).

Bupati pun telah bertemu dengan kedua belah pihak masyarakat yang berkonflik, dan melihat bahwa persoalan ini sudah terjadi berulang kali dan setia terjadi persoalan selalu dilakukan dengan cara damai bersama,
” Nah jika kondisi ini terus terjadi berulang kali, maka kita sudah harus tegas dengan melakukan penegakan hukum, siapa pelakunya harus di tangkap dan diproses sehingga ada efek jera, dari pantauan kami penyebab utama adalah miras (mabuk) ” tegas bupati Piet Hein Babua.

Bupati menambahkan untuk mengatasi persoalan kenakalan yang terjadi di Halmahera Utara maka salah satu cara adalah membasmi sumbernya masalah itu sendiri.
” Pemerintah Daerah akan mengeluarkan edaran untuk melarang memproduksi minuman keras dan mengedarkannya sehingga penyebab utama ini dapat diselesaikan,”katanya.

Bupati juga bilang bahwa segera membuat pos keamanan di dua desa tersebut dan menghimbau kepada masyarakat terutama kepada pihak-pihak yang bertikai agar tetap bisa menahan diri, bahu membahu mendinginkan keadaan kemudian menghindari minuman keras yang menjadi penyebab.
” Saya juga menghimbau jika nantinya ada penegakan hukum dari aparat terhadap masyarakat yang terlibat maka jangan menghalanginya silahkan menyerahkannya secara ikhlas, ” ujarnya.
Terkait dengan koban yang sementara di rawat di RSUD Tobelo, bupati mengatakan itu menjadi tanggungjawab pemerintah daerah daerah terkait dengan biaya perwatan,
” Saya sudah sudah perintahkan pihak RSUD segera menghubungi dokter ahli bedah untuk melakukan tindakan opresi terhadap korban yang terkena peluru senapan angin, ” tandasnya.

Langkah cepat Bupati tersebut agar bisa meredam potensi konflik yang berkepanjangan.

Seperti dilaporkan sebelumnya, bentrok antar warga ini pecah, Kamis (3/4/2025).
Ketegangan kedua kelompok warga mulai terjadi sekitar pukul 23.00 WIT diduga dipicu minuman keras (miras).

Akibat pertikaian itu, tujuh warga dilaporkan luka tertembak senapan angin. Aparat kepolisian dan TNI telah dikerahkan di lokasi untuk meredam bentrokan situasi terkini kondusif (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *