LABUHA,HR — Warga Kawasi Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, harap-harap cemas. Penyebabnya, saat ini penyakit diare mewabah di daerah tersebut. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Selatan, terhitung tanggal 16 Januari hingga 06 Februari 2023, terjadi peningkatan kasus sebanyak 117 kasus dan 2 orang meninggal dunia.
Dinkes gelar aksi cepat penanganan dengan terjun ke lokasi terdampak, penanganan pasien diare dengan menyediakan petugas kesehatan hingga logistik obat obatan hingga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami koordinasi dengan perusahaan menyiapkan transport rujukan pasien bagi pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Obi. Aksi inspeksi juga dilakukan hasilnya, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, tidak tersedia bak penampungan sampah, tidak ada saluran pembuangan air sehingga menyebabkan lingkungan kotor dan tercemar. Nah kita koordinasi lintas sektor utuk pelaksanan Sabtu bersih di Desa Kawasi. Imbauan CSR perusahaan melaksanakan promosi kesehatan tentang diare kepada masyarakat Desa Kawasi,”jelas Kadis Kesehatan Halsel, Asia Hasjim, kepada wartawan, Jumat (17/07/2023).
Selain itu, mantan Direktur RSUD Labuha ini mengaku, faktor tertinggi penyebab diare tidak adanya ketersediaan air bersih, hal ini berdasarkan hasil penertiban depot air minum yang terkontaminasi bakteri escherichia coli (E.coli) penyebab diare.
“Selain itu sumber air minum yang dikonsumsi masyarakat dengan hasil pemeriksaan positif mengandung bakteri E colli penyebab diare, cara penularan diare kemungkinan besar melalui sumber air minum yang digunakan masyarakat karena terkontaminasi oleh kuman E.colli,”ungkapnya.(echa)