TERNATE,HR—Diduga dapat tekanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate, sejumlah Asosiasi Pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Ternate mengadu ke Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, Selasa (17/5).
“Kami sampaikan aspirasi ke Wali Kota, tolong perhatikan kami para pengecer BBM di Kota Ternate. Tong pe aspirasi Wali Kota terima, nanti Wali Kota ajak dialog dengan Pertamina sesuai keluhan pengecer,” aku Koordinator Asosiasi Pengecer BBM di Kota Ternate, Djabir Hasan kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, Wali Kota mau meneruskan aspirasi mereka ke Pertamina, intinya Wali Kota merespon keluhan masyarakat kecil.
kata Djabir, aspirasi yang mereka sampaikan ke Wali Kota, meminta sedikit kelonggaran kepada pengecer BBM di lapangan.
“Kami minta ada sedikit kelonggaran, karena torang bajual tidak ada lagi di tekan dan di sweeping dari Satpol PP,” ucapnya.
Saat disentil apakah sejauh ini ada tekanan dari Satpol PP, Djabir mengelak lalu menyatakan kalau tekanan tidak ada, tapi berdasarkan surat edaran Wali Kota ditindaklanjuti dengan penegakan hukum dari Satpol PP sebagai penegak perda. Namun, agak sedikit protes dari masyarakat.
Meski begitu, Djabir menambahkan, untuk harga BBM di pengecer mereka tidak bisa mengatur, karena itu hukum pasar.
“Untuk harga sendiri kami tidak bisa atur, karena itu hukum pasar. Pola berdagang di Ternate kan kalian sudah tahu, torang tidak bisa putuskan harga dan torang tidak bisa bicara harga berapa, karena bukan tong pe kewenangan. Terlepas dari penjual terserah dorang, karena tidak diatur. Bahkan surat edaran yang kami dapat itu hanya berupa himbauan, tetapi salah penerapan di lapangan, tapi sudah selesai masalahnya,” ungkap dia.(nty)