Diduga Gelapkan Dana Desa, Kantor Desa Tabobo Di Segel

TOBELO, HR—- Warga dan perangkat Desa Tabobo Kecamatan Malifut kabupaten Halmahera Utara mendemo Kadesnya, Fajri Kalby, di kantor desa, Senin (14/03/2022). Aksi demo dengan menyegel kantor desa dilakukan terkait dugaan penyelewengan dana desa (DD) oleh Kades.
Dalam aksinya, warga meminta Kades diturunkan dari jabatannya, sebab selama menjabat, Kades di nilai tidak transparan kepada masyarakatnya, bahkan warga juga menduga Kadesnya telah mengkorupsi Dana Desa, khususnya dana untuk penanganan Covid 19, yang tidak pernah diterima masyarakat.
Sekertaris Desa Tabobo, Mahmud Adam saat dikonfirmasi mengatakan warga dan pemerintah desa dalam tuntutannya meminta Kades turun dari jabatannya, karena selama memimpin tidak ada transparansinya kepada masyaraka. “ Ada sejumlah program desa tahun 2021 yang tidak dilaksanakan padahal anggarannya sudah di cairkan,” kata Sekdes Mahmud Adam, Senin (14/03/2022).
Mahmud membeberkan dugaan penyelewengan yang dilakukan Kades, diantaranya Penghasilan tetap (Siltap) Pemdes tahun 2021 yang telah dicairkan pada bulan Desember 2021 tapi tidak di berikan ke perangkat desa, ” Lima bulan Siltap Pemdes, BPD dan RT tidak diberikan padahal sudah dicair oleh Kades,” ungkapnya.
Masih kata Mahmud, Dana Covid-19 yang anggarannya sekitar Rp 59 juta lebih untuk pengadaan seperti tempat cuci tangan, masker, handsanitaizer tidak di belikan, kemudian bantuan untuk pertanian melalui dana desa sebesar Rp 31 juta diperuntukan membeli pupuk, racun rumput dan lain-lain juga tidak dibelikan,” Dan masih banyak lagi program yang tidak dilaksanakan, karena Kades hanya menjaga kafenya, yang lokasinya berada didusun Beringin,” ujarnya.
Mahmud menambahkan selain itu, ada juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2021 untuk desa Tabobo dan dusun Beringin tidak semuanya di berikan kepada warga tak mampu sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK), ” BLT setiap KK Rp 300 ribu jadi 1 tahun Rp 3.6 juta, ada yang terima cuma 1 bulan, ada juga cuma 2 bulan,” ungkapnya.