TERNATE, HR – Dinas Pertanian (Distan) Kota Ternate berencana menjadikan kawasan pengembangan agrowisata tanaman holtikultura di Kelurahan Loto, milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Timamo.
Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly kepada mengatakan, agrowisata tersebut melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, dan kawasan yang disiapkan Pemkot Ternate melalui Dinas Pertanian (Distan) itu sangat layak untuk dijadikan sebagai agrowisata, karena luasan lahannya mencapai empat hektar dengan hamparan tanaman holtikulturan yang di kembangkan para petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Timamo.
Dia mengaku, kawasan milik Gapoktan Timamo itu nantinya akan di jadikan sebagai kawasan pengembangan agrowisata, dimana nantinya kawasan itu bakal terintegrasi dengan pertanian berbasis pariwisata.
“Tahun ini jalan tani juga masuk, kemudian tahun ini juga akan di bangun sumur air dangkal dengan metode sumber airnya di ambil di dekat pantai yang akan di aliri ke bak di ketinggian yang nantinya di distribusi ke lahan pertanian,” jelasnya kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022).
Menurutnya, dua kegiatan terfokus di lahan milik Gapoktan yang bersumber dari DAK sesuai dengan hasil kunjungan Dirjen belum lama ini.
Kata Thamrin, kawasan itu dengan dukungan untuk pembangunan jalan tani dan sumur air dangkal akan fokuskan untuk pengembangan pertanian secara terpadu dan pengembangan agrowisata.
“Jadi jalan itu totalnya sekitar Rp140 juta begitu juga dengan air dangkal, yang nantinya di kelola langsung oleh kelompok tani,” ungkapnya.
Lanjutnya, dengan hadirnya air dangkal tersebut, dapat membantu kurang lebih sebanyak lima kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan tersebut, yang selama ini mengandalkan air dari PDAM.
Thamrin menyebutkan, sebelumnya Dinas Pariwisata sudah membuatkan site plan untuk penataan kawasan yang sudah jadi milik Pemkot Ternate .
“Dinas Pertanian mengurus tanamannya, sementara kontennya itu dari Dinas Pariwisata, karena yang pastinya kawasan ini terintegrasi untuk pengembangan ekonomi kreatif,” tegasnya.
Thamrin memastikan, jelang ramadhan nanti ketersediaan komoditas cabai di pasar yang ada di Kota Ternate terpenuhi, karena dari sejumlah lokasi milik petani, persediaan cabainya yang masuk musim panen mencapai 2.000 pohon.(nty)