Dosen Pertanian Unkhair Paparkan Potensi Antidiabetik Fuli Pala di Forum Nasional

  • Whatsapp

TERNATE,HR—Fuli pala, rempah khas Maluku Utara, kini menjadi sorotan di forum nasional. Dr. Hasbullah, S.TP., M.Sc, dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian Universitas Khairun (Unkhair), memaparkan risetnya mengungkap potensi antidiabetik bagian bunga pala.

Selain menawarkan alternatif alami bagi penderita diabetes, temuan ini juga membuka peluang pengembangan produk pangan fungsional berbasis rempah lokal.

Kuliah umum itu diinisiasi oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Jakarta, bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid (USAHID).

Dari rilis yang diterima Halmahera Raya, Senin (6/10/2025), forum yang menyoroti isu pangan dan kesehatan, Dr. Hasbullah, S.TP., M.Sc, tampil memaparkan risetnya berjudul “Antidiabetic Potential of Nutmeg Mace.” Ia mengulas potensi fuli pala, bagian bunga dari buah pala yang banyak tumbuh di Maluku Utara.

Dr. Hasbullah, yang juga menjabat Ketua PATPI Cabang Ternate, mengaku penelitian mengenai fuli pala telah ia tekuni sejak masa studi sarjana hingga pascadoktoral. Kajian tersebut dilakukan secara bertahap, dimulai dari systematic review terhadap berbagai literatur ilmiah, kemudian dilanjutkan dengan uji in vitro dan in vivo menggunakan hewan percobaan.

“Dari hasil kajian literatur, pala secara umum mampu memperbaiki status glikemik pada tikus dan mencit. Namun, bagian fuli menunjukkan kemampuan paling kuat dalam menurunkan kadar glukosa darah,” jelas Hasbullah di hadapan peserta kuliah umum yang memenuhi Aula Lantai 8 USAHID, Jakarta.

Menurutnya, hasil uji in vitro yang dilakukan menunjukkan bahwa fuli pala dapat menghambat aktivitas enzim alfa-amilase—enzim pemecah pati menjadi gula, bahkan lebih baik dibandingkan akarbosa, obat yang biasa digunakan untuk penderita diabetes.

“Hasil penelitian sebelumnya menjadi dasar kuat untuk melanjutkan riset ke tahap in vivo dengan menggunakan hewan percobaan,” ujarnya.

Melalui uji in vivo tersebut, Dr. Hasbullah menemukan pemberian ekstrak fuli pada tikus hiperglikemik memberikan efek positif terhadap berbagai parameter glikemik, seperti oral glucose tolerance test, kadar gula darah puasa, dan HbA1c. Beberapa parameter pendukung lain seperti berat badan, asupan air, serta berat organ juga menunjukkan hasil yang konsisten.

“Hasil ini semakin menguatkan potensi fuli pala sebagai bahan alami dengan efek antidiabetik. Ke depan, kami akan melanjutkan riset ini ke tahap uji klinis,” kata Dr. Hasbullah dengan penuh semangat.

Selain Dr. Hasbullah, kuliah umum tersebut juga menghadirkan dua narasumber lain, yakni Dr. Diny Agustiny Sandrasari, ST., M.Si dari USAHID yang membahas materi “Potensi Minuman Sinbiotik dalam Pencegahan Penyakit Metabolik”, dan Prof. Ardiansyah, Ph.D dari Universitas Bakrie dengan topik “Research on Functional Foods and Nutraceuticals: Rice Bran as Functional Ingredients”.

Kuliah umum ini juga menjadi bagian dari implementasi kerja sama antara Universitas Sahid (USAHID) dan Universitas Khairun (Unkhair). Sebelumnya, kedua perguruan tinggi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 23 Desember 2024, lalu.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *