TERNATE, HR – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Ternate bekerja sama dengan Lembaga Pembinaa Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ternate melaksanakan pelatihan melukis bagi anak – anak, Rabu (22/6/2022).
Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman mengatakan, pelatihan ini merupakan perwujudan komitmen atas percepatan Kota Layak Anak melalui sistem perlindungan khusus bagi anak.
Kata Tauhid, Pemerintah Kota Ternate sendiri selalu berupaya untuk mendorong segala upaya untuk memberikan dan menyediakan akses bagi pemenuhan hak-hak anak yang berada di wilayah Kota Ternate secara optimal.
“Kegiatan pelatihan melukis ini merupakan bentuk tanggungjawab kami untuk melindungi dan terus menggali kemampuan, bakat dan kreatifitas yang dimiliki oleh anak – anakku. Menemu kenali potensi sesungguhnya adalah hal yang perlu digali dan dikembangkan, sehingga sisi positif dari kegiatan ini bisa menjadi bekal untuk mendukung aktifitas kalian setelah kembali ke tengah masyarakat,” katanya.
Wali Kota berharap, Pemerintah Kota Ternate kiranya semua bimbingan dan pembinaan serta pendampingan dari petugas yang telah menjadi keluarga besar bagi anak – anakku di LPKA ini, dapat menjadi tonggak baru bagi pengembangan diri anak-anakku yang harus tetap dijaga secara berkelanjutan.
Dikatakannya, saat ini Kota Ternate sedang terjadi peningkatan terkait kasus anak-anak ngelem yang tentunya cukup meresahkan. Berbagai cara telah dilakukan oelh pihak-pihak terkait untuk melaksanakan pencegahan dan pembinaan bagi anak-anak tersebut agar tidak kembali terperangkap pada perilaku ngelem. Tentunya banyak factor yang melatarbelakangi timbulnya perilaku ngelem tersebut, antara lain disfungsi peran keluarga, pola hubungan orang tua dan anak yang kurang terjalin dengan baik, pengaruh pergaulan dengan teman sebaya dan kurangnya kesadaran anak untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Hal-hal inilah yang terus diperkuat oleh pihak-pihak terkait melalui lembaga-lembaga layanan yang berfungsi untuk melaksanakan perlindungan terhadap anak.
Meski begitu, Wali Kota menambahkan, sekeras apapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat, jika tidak diimbangi dengan kesadaran positif dari anak-anakku sekalian, maka akan sulit merealisasikan generasi muda yang mandiri, maju dan memiliki perspektif perubahan untuk masa depan mereka maupun masa depan daerah ini.
“Saya menitipkan pesan agar hal-hal yang demikian perlu dihindari dan tidak dilakukan oleh anakanakku sekalian sekembalinya ke tengah masyarakat nanti. Bila perlu, jadilah kalian sebagai motor penggerak untuk mengedukasi teman sebaya kalian tentang pentingnya menjauhi hal – hal seperti ngelem yang akan merusak masa depan kalian agar tidak terjadi “Lost generation”,” pungkasnya.(nty)