TERNATE-Pasien gizi buruk dan hindrosefalus yang telah meninggal dunia dengan nama Surahman Soamole asal Desa Waiman, Kabupaten Kepulauan Sula membuat Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara, Abdul Malik Sillia angkat bicara.
Malik mengatakan, kejadian seperti ini menjadi satu tamparan keras buat Kepala Daerah dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula dan Gubernur serta seluruh OPD Maluku Utara. Olehnya itu, dia meminta kepada Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk turun ke lapangan dan melakukan advokasi kasus gizi buruk terhadap anak – anak.
“Saya ingatkan kepada Dinas PPPA jangan fokus pada kekerasan perempuan dan anak saja tetapi kasus gizi buruk ini juga menjadi masalah serius. Memang kasus ini rana Dinas Kesehatan tetapi PPPA jangan tinggal diam,” pinta Malik pada Senin (6/9/2021)
Malik menyampaikan, kasus gizi buruk bukan saja di Kabupaten Kepulauan Sula tetapi ada beberapa daerah di Maluku Utara mengalami kasus yang sama, sehingga menjadi catatan penting buat Anggota DPRD dan Pemerintah Provinsi serta pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam kasus ini dia menuturkan, harus ada perhatian di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pangan karena sumber pangan di Maluku Utara sangat melimpah tetapi ada kasus gizi buruk. Begitu juga dengan Dinas Sosial dengan Progran Keluarga Harapa (PKH) untuk masyarakat.
Selain itu, Malik yang juga Sekretaris DPW PKB ini meminta kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) segera evaluasi Kepala Desa yang tidak bisa mengelola Dana Desa (DD) dengan baik. Buktinya, anggaran dengan miliaran tetapi ada anak – anak yang mengalami gizi buruk.
“Jangan sampai anggaran PKH dan Dana Desa tidak tepat sasaran, sehingga saya meminta kepada seluruh OPD di Kabupaten/Kota harus serius menangani kasus ini, sebab pangan kita sangat melimpah tetapi ada kasus gizi buruk, ini kan lucu, ibarat tikus mati dilumbung padi,” tandasnya. (dmn)
