TERNATE,HR—-Pembangunan jalan hotmix di beberapa titik Kota Ternate disoroti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate. Buktinya, jalan yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate nampak terlihat sepotong – potong dan tidak utuh.
Nampak terlihat, pekerjaan jalan dari Tanah Tinggi Barat Muka TK Barunawati – Jati Lampu Merah, Lingkungan Jan – disekitar kediaman Wali Kota Ternate, Kalumata Tugu – Diturunan Kantor Camat, Kalumata muka Kantor DPRD Ternate – di jembatan samping Kantor DPRD Ternate.
Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Anas U Malik saat dikonfirmasi meminta, Dinas PUPR agar mendesak ke pihak rekanan agar menyelesaikan pekerjaan jalan.
“Ada lima paket, tanda tangan kontrak berakhir bulan Oktober, karena itu kami minta Dinas PUPR untuk mendesak pihak ketiga segera menyelesaikan pekerjaan jalan yang bersumber dari APBD baik DAU maupun DAK segera dituntaskan di bulan Oktober,” tegasnya, Senin (19/9).
Kata Anas, Komisi III melihat pekerjaan jalan hotmix agar terlambat dan dikerjakan setengah – setengah.
“Jalan ini penting dilaksanakan secepatnya agar tidak menganggu ketertiban umum terutama pengguna jalan,” ungkapnya.
Lanjut Anas, pekerjaan ini penandatanganan di bulan April, sekarang sudah masuk bulan September hampir Oktober. Pantauan Komisi III progresnya agak terlambat, karena itu kami mendesak agar menuntaskan.
“Kami lihat dari sisi pekerjaan setengah – setengah itu juga dipertanyakan kualitasnya,” ujar Anas.
Hal senada dikatakan Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy. Menurut Muhajirin, suatu perencanaan itu harus utuh, sekalipun itu renovasi.
“Misalnya ruas jalan sekitar 500 meter, tidak bisa hanya dilihat jalan yang berlubang, tetapi harus dibuat secara keseluruhan. Kalau tidak bisa dikerjakan, maka jangan dulu dipaksakan,” tuturnya.
Muhajirin menyatakan, DPRD merasa ada hal yang harus dibuat secara utuh oleh Dinas PUPR, kalau mau pembangunan jalan, alangkah baiknya anggaran dijadikan satu, jangan dipicah – picahkan kecil – kecil. Kalau belum bisa renovasi baiknya anggaran itu di bawa ke tiga kecamatan terluar, supaya bisa selesai disana.
“Saya merasa ada hal yang harus dibuat secara utuh oleh Dinas PUPR, daripada kalau mau buat, dananya dijadikan satu jangan dipicah – picahkan kecil – kecil. Kalau belum bisa renovasi baiknya dana itu dibawa ke tiga kecamatan terluar, supaya bisa selesai disana. Kalau disini biking sepanggal panggal hitung -hitung Rp3 – Rp4 milyar lebih, baiknya buat disana,” tegasnya
Muhajirin menambhakan, untuk kualitas jalan nanti dikroscek terlebih dahulu, nanti baru komisi tiga turun kroscek.(nty)