JAILOLO,HR—-Ketua Fraksi Demokrat Kabupaten Halmahera Barat mulai buka bukaan soal anggaran pemda. Melalui media massa bahwa daerah kita sangat keterbatasan anggaran sehingga setiap tahun tidak mampuh membiayai sejumlah permasalahan pembangunan di daerah. Akhirnya dengan kedatang Benny Laos ke Halbar, Bupati James Uang langsung memerintahkan setiap OPD agar datang ke Benny Laos untuk sering pengalaman cara melobi anggaran ke pemerintah pusat.
Dengan permasalahan tersebut, akhirnya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Barat Sofyan Kasim dari Fraksi PDI-Perjuangan Kamis, (11/08/2022) tadi sore menanggapi bahkan menyerankan kepada Ketua Fraksi Demokrat Halbar Yan Frangki Luang. Atas keluahan yang disampaikan melalu media masa. Untuk mendiskusikan dengan bupati James Uang. Agar Benny Laos di masukan atau diangkat menjadi sala satu Staf khusus di Pemda Halbar.
Menurut Bang Sof sapaan akrabnya, kenapa ia memberikan saran seperti ini. Karena beberapa hari belakangan kemarin kedatangan Benny Laos ke Halbar. Lalu Bupati James Uang memerintahkan kepada Pimpipan OPD bertemu dengan Benny Laos di Villa Gaba Kecamatan Jailolo agar pimpian SKP belajar ke Benny Laos untuk melobi anggaran ke pusat.
Kata Bang Sof anggota DPRD dua periode ini, menjelaskan bahwa kehadiran Benny Laos di Halbar sudah menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat Halbar. Bahkan menjadi kerasahan dan keluhan pimpinan di masing-masing OPD karena Benny Laos menginterfvensi RKA di masing-masing OPD pada saat di Villa Gaba.
“ini aneh bin ajaib. Karena kata ketua Frkasi Demokrat melalui media massa kahadiran Benny Laos ke Halbar ada yang berspekulasi. Padahal sesuanggunya ini adalah kenayatan menjadi keresahan OPD termasuk di bidang program masing-masing karena di duga Benny Laos mengintervensi RKA mereka,”ungkap Bang Sof. Kamis, (11/08/2022) tadi sore.
Lanjut Bang Sof, kalau bicara soal lobi anggaran. Pemda Halbar sudah melobi anggaran kepemerinta pusat dengan nama anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bahkan dalam lobi angggaran tersebut ada andil dari Benny Laos. Dan anggaran tersebut di fokuskan untuk infrkastruktur. Tetapi dari anggaran pemuluhan ekonomi nasional tersebut tidak mendongkrat ekonomi masyarakat di Halbar bahkan kontraktor lokal pun tidak mendapkan apa-apa (nol persen) dari anggaran PEN sebesar Rp 208.500.000.000
Bahkan kata dia, angaran PEN ini, juga sangat membebani keuangan pemda Halbar. Karena setiap tahun pemda Halbar harus membayar bungan pinjaman sebesar Rp 12.906.150.000 di tambah dengan pokok pinjaman sebesar Rp 34.150.000.000. Maka beban pemda Halbar pertahun harus membayar sebesar Rp 47.056.150.000. selama 8 Tahun. Mulai dari Tahun 2024-2029. Sebagaimana pembebanan yang dikeluhkan oleh Ketua Fraksi Demokrat melalui media massa.
“Jadi langkah-langkah yang dilakukan oleh OPD sudah dapat yaitu dana PEN bukan DAK. Sedangkan Halbar sangat membutuhkan dana DAK. Ingat, Walaupun setiap hari pimpinan OPD bertemu dengan Benny Laos. Namun anggarannya di masing masing OPD di pangkas bagimana bisa pimpinan OPD melobi anggaran DAK ke pusat,”tanya Bang Sof.
Harapan Bang Sof, semoga apa yang disampikan oleh ketua Fraksi Demokrat bahwa kedatangan OPD ke Benny Laos atas dasar perinta Bupati James Uang hanya sebatas sering pengalaman. Namun kita akan buktikan di pembahasan KUA-PPAS APBD Tahun 2023. (MS)