TOBELO, HR — Seorang siswa salah satu SMA di Halmahera Utara, berinisial MF diduga dianiaya oleh seorang oknum guru mata pelajaran sejarah berinisial SB di ruang kelas sebelas IPA satu sekolah setempat.
Kasus penganiayaan ini berawal saat MF mengikuti mata pelajaran sejarah yang diajarkan guru tersebut. Kemudian, oknum guru memberi pertanyaan serius terhadap semua siswa-siswi di kelas itu tentang tokoh-tokoh nasional, namun MF menyampaikan dengan jawaban candaan.
“Saya dipanggil maju kedepan, lalu dia (Guru-red) tampar di pipi kiri dan kanan saya sebanyak 6 kali, ini sakit sekali sampai di bagian leher kepala belakang,” ujar MF di Mapolres Halut. Kamis, (23/02/2023).
Sementara oknum guru inisial SB menjelaskan, tindakan yang dilakukannya itu disebabkan karena ketika ia memberi pertanyaan serius namun dibalas dengan candaan oleh siswanya.
“Ya begitulah emosi, saya kan serius mengajar dan beri pertanyaan tapi malah di balas dengan candaan, saya kan tanya tokoh-tokoh nasional tapi dia sebut Marko,” sebutnya.
Ia mengaku merasa bersalah atas tidakan tersebut. Namun hal ini menurutnya, tujuan untuk mendidik para siswa.
“Yang pasti saya akui salah, tapi jelas itu tujuan saya mendidik, tapi kalau korban mau lanjut proses, saya jalani, intinya kami mau itu semua harus ada pembicaraan secara kekeluargaan dulu karena ini terjadi saat proses belajar-mengajar,” ujarnya.
KA SPKT Shif A Polres Halmahera Utara, Aipda Said Fataruba membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut sesuai dengan nomor: LP/70/II/2023/SPKT/Res Halut/Polda Malut.
“Ia kami sudah terima laporan itu, dan visumnya RSUD Tobelo,” katanya (man).