TOBELO HR — Atmosfer di kota Tobelo semakin hangat seiring mendekatnya Festival Pijar Hibualamo yang akan digelar esok hari. Festival ini merupakan upaya kolaboratif Mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Halmahera (Uniera), dan Universitas Khairun (Unkhair), yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui program Jalur Rempah. Tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, festival ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya Halmahera Utara kepada masyarakat luas.
Panggung acara akan dimulai pada pukul 18.30 Wit dengan pembukaan resmi, disusul oleh Tarian Cakalele yang menggambarkan keberanian dan semangat masyarakat Maluku Utara. Setelah itu, Lagu Indonesia Raya akan dikumandangkan sebagai bentuk penghormatan kepada tanah air, diikuti dengan sambutan dari ketua pelaksana yang akan memberikan gambaran singkat tentang acara dan tujuan festival ini.
Puncak dari pembukaan akan dimeriahkan oleh sambutan dari tokoh-tokoh penting seperti Ir. Hein Namotemo (tokoh adat Halmahera Utara, mantan bupati Halmahera Utara dua periode) dan Sekda Halmahera Utara, Drs. E.J. Papilaya. Pada momen ini, Pusat Oleh-oleh akan diresmikan, diiringi dengan peluncuran aplikasi Go-Bentor, sebuah inovasi layanan transportasi online dengan konsep yang mirip dengan Go-Jek namun fokus pada bentor, alat transportasi khas di daerah ini.
Festival ini juga akan menampilkan berbagai seni tari tradisional seperti Tari Tide-Tide, yang menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir, dan Tari Gomatere, yang merepresentasikan kebersamaan dan kekompakan. Penampilan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang semakin memudar seiring perkembangan zaman.
Selain itu, berbagai atraksi menarik lainnya juga akan menghiasi malam festival. Fashion Show akan menampilkan busana-busana tradisional yang dipadukan dengan sentuhan modern, sementara penampilan musik seperti Yangere dan Ronggeng Denge-Denge akan menambah semarak suasana dengan irama dan tarian yang memikat. Mahasiswa UGM akan membawakan Tari Ngerong Banyumasan, yang kaya akan simbolisme dan makna filosofis, sementara Unkhair dan Uniera masing-masing akan menampilkan Lalayon dan Tari Tide-Tide, yang memperlihatkan keberagaman budaya nusantara.
Penampilan artis lokal seperti Sharon Mahura dan Christy Tabudji yang akan berkolaborasi dengan Five Two Zone, akan mengisi acara hingga penghujung malam. Galela Dance Club juga turut diundang untuk memeriahkan acara.
“Festival ini akan ditutup dengan penampilan Halmahera Rap, yang akan membawa nuansa modern dalam balutan budaya lokal, menjembatani antara tradisi dan generasi muda”. terang Diana Bawes, salah satu panitia acara.
“Dengan rangkaian acara yang telah disiapkan, Festival Pijar Hibualamo bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan refleksi bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.” Jelas Sabik Hikami, Ketua Pelaksana Festival Pijar Hibualamo.
Antusiasme masyarakat yang semakin tinggi menunjukkan bahwa festival ini akan menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya Halmahera Utara (red).
