Ini Cerita Saksi Mata Banjir Bandang di Rua

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Banjir bandang menerjang warga Kelurahan Rua, Minggu (25/8/2024) dini hari.

Dari pantauan media ini di lapangan, tim gabungan turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi korban. Namun saat ini jumlah korban belum bisa diketahui, karena tim gabungan sedang lakukan evakuasi pencarian korban lainnya.

Saksi mata saat diwawancarai Samsudin Senen mengatakan, kejadian ini terjadi tadi malam disaat masih hujan, ketika pukul 04.00 WIT, ia terkaget bangun karena lampu dan AC mati.

“Kejadian itu masih hujan, saya bangun pukul 04.00 WIT, kaget lampu dan AC mati. Karena rasa panas, istri saya lalu menyuruh saya bangun dan kemudian keluar kamar kase turun sekren lampu. Ketika saya ambil handphone kase hidup senter, saya dengar suara banjir kuat, biasa kalau dengar begitu banjir biasa saja, tapi ini tiba – tiba dekat,” ceritanya.
Sambungnya, setelah mematikan sekren lampu, ia langsung membuka pintu kamar bersama istri dan anak – anaknya untuk melakukan pertolongan dini.

“Disaat keluar begini, saya kaget pintu dapur sudah jebol dan rumah sudah dimasuki lumpur. Kami lari ikut pintu depan, ternyata saya pe teras sudah di penuhi banjir. Makanya, saya ikut samping itu ada drom dan dinding jebol, saya cari jalan dan naik ikut drom untuk menyelamatkan diri. Langsung keluar dari rumah dan saya balik dalam rumah ambil barang – barang penting, saya lalu kase mengungsi istri dan anak di Kastela. Setelah itu, saya lalu ke Basarnas, Polsek Pulau, Brimob dan Camat, Danramil pukul 04.30 WIT,” jelasnya.

Samsudin menyatakan, ia lalumenelpon Dandim untuk meminta bantuan alat berat, kalau tidak ada alat berat tidak bisa mengevakuasi korban.

“Saya marah Dinas PUPR Kota Ternate, karena datang tidak bawa alat dan saya kecewa, harusnya tadi diutamakan alat berat, sebab TNI Polri sudah banyak tapi mau buat apa,” pungkasnya.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *