Jelang Akhir Jabatan, Bupati Morotai Boyong Puluhan Pejabat Stuban ke Batam

  • Whatsapp

MOROTAI,HR——Menjelang masa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai Benny Laos-Hi. Asrun Padoma, memboyong 47 Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda serta sejumlah Anggota DPRD Pulau Morotai Studi Banding (Stuban) ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Data yang dihimpun media ini, keberangkatan puluhan pimpinan OPD dan sejumlah anggota DPRD Morotai ke kepulauan Riau itu diduga merupakan kado massa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai.

“Dengar informasi katanya dong studi banding, katanya studi bandingnya soal pengembangan ekonomi, bidang pariwisata dan daerah perbatasan. Studi banding soal itu tapi pimpinan instansi yang tidak terkait dengan materi studi banding juga berangkat. Studi banding ini patut dipertanyakan,”ungkap sejumlah ASN yang menolak namanya dipublis, Sabtu (09/04/2022).

Bahkan Menurut para ASN itu juga, keberangkatan puluhan pimpinan OPD itu juga tidak hanya untuk mengikuti Stuban ke Batam tetapi juga ke Singapore.”Dari informasi yang kita dengar di kantor Bupati juga para ASN yang ikut Stuban ke Batam itu tidak hanya ke Batam tetapi juga ke Singapore.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pulau Morotai, Kalbi Rasyid, ketika dikonfirmasi belum lama ini soal keberangkatan puluhan pimpinan OPD ke Batam itu sekaligus ke Singapore dan juga keberangkatan puluhan pimpinan OPD diduga kado massa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Morotai, dirinya mengaku bahwa informasi soal dimaksud itu tidak benar.

“Itu hanya isu jadi tidak seperti itu. Saya tidak pernah di kasih tahu seperti itu. Mungkin merek yang terima informasi, kalau saya tidak,”tepisnya.

Soal rencana studi banding ke Batam dan Singapore oleh pimpinan OPD, dirinya mengaku tahu, hanya saja, yang diketahuinya stuban oleh pimpinan OPD itu ke Batam bukan ke Singapore.

“Saya tahu tapi kalau studi banding di Batam saya tahu. Di Singapore ada urusan apa. Itu hanya sebatas informasi saja, mungkin karena mereka lihat secara geografis Batam dengan Singapore ini kan cukup dekat, bisa saja mungkin kalau satu dua orang mau cari waktu mungkin satu hari, pagi ke sana, siang bale kan bisa seperti itu dan tidak masalah,”akunya.

Ditanya apa yang dipelajari dalam Studi Banding ke Batam, dirinya mengaku ada beberapa hal yang menjadi target studi banding oleh Pemda Pulau Morotai ke Batam salah satunya adalah karena batam merupakan salah satu kawasan pengembangan ekonomi terpadu.

“Kita ingin melihat karena dari aspek geografis Batam punya wilayah yang masuk dalam wilayah perbatasan, itu yang pertama. Yang kedua, kawasan pengembangan ekonomi terpadu Batam juga sama dengan Morotai. Yang ketiga, pengembangan pariwisata Batam juga hampir mirip-mirip dengan Morotai, jadi kita ingin belajar dengan kelebihan-kelebihan dan keunggulan yang ada di Batam, walaupun memang agak sedikit jauh perbedaannya, tetapi kita bisa belajar hal-hal yang itu bisa saja menjadi bagian penting untuk kita merubah kebijakan yang ada di Pulau Morotai. Bisa saja seperti itu,”jelasnya.

Soal keberangkatan puluhan pimpinan OPD yang diduga kado massa akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Morotai juga ditepis oleh Wakil Bupati Pulau Morotai, Hi. Asrun Padoma, dimana pihaknya mengaku bahwa keberangkatan tersebut tidak ada indikasi kado massa akhir jabatan namun hal tersebut betul-betul secara prosedural.

“Keberangkatan ke Batam ini bukan indikasi kado akhir massa jabatan, tidak ada kado-kado yang seperti itu. Studi banding di Batam itu lokus, karena memang dia sebagai daerah otorita, mirip dengan Morotai. Daerah terluar itu. Jadi kalau soal kado bukan, tapi memang ini betul-betul secara prosedural.”tepisnya.

“Jadi memang itu adalah agenda, yang sudah diagendakan, jadi bukan berarti secara buta-buta tidak. Tapi, ini betul-betul secara prosedural,”tambah dia. (lud)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *