Job Fair Pemkot Ternate Hadirkan 1.547 Lowongan Pekerjaan

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Pemerintah Kota Ternate melakukan Job Fair Hybrid (Pameran Bursa Kerja) dengan jumlah 1.547 untuk non disabilitas dan 10 orang untuk penyandang disabilitas pada tanggal 24 – 25 September, bertempat di Hotel Jati.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ternate, Faizal Baddarudin, Kamis (18/9/2025) mengatakan, ajang Job Fair Hybrid 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Ternate memiliki beberapa tujuan utama yang sangat strategis dan berdampak luas.

Katanya, menekan angka pengangguran terbuka Kota Ternate tercatat memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Maluku Utara dengan tingkat pengangguran terbuka Kota Ternate Agustus 2025 adalah 6,62 persen naik dari 5,77 persen di tahun sebelumnya. Job Fair ini diadakan sebagai langkah konkret untuk mengurangi angka tersebut drngan mempertemukan pencari kerja dan perusahan secara langsung.

Tak hanya itu, memberikan akses kerja yang lebih luas untuk membuka peluang kerja bagi lulusan SMA/SMK, Diploma,dan Sarjana dengan partisipasi dari berbagai sektor seperti perbankan, retail, tekhnologi, pertambangan dan industri lainnya. Kemudian, mendukung perusahan dalam memperoleh tenaga kerja kompeten pertambangan dan industri lainnya.

Lanjut Faizal, ini juga mendukung perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja kompeten, dimana perusahaan yang ikut serta dapat langsung melakukan rekrutmen dan seleksi, sehingga proses pencarian tenaga kerja menjadi lebih efesien dan tepat sasaran. Dan mendorong pasar kerja yang inklusif dengan tema “Berdaya Saing menuju Pasar Kerja yang Inklusif”.

“Kegiatan ini juga menekankan pentingnya membuka kesempatan kerja bagi semua kalangan, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

“Berdaya Saing Menuju Pasar Kerja yang Inklusif” mencerminkan sebuah visi strategis yang sangat relevan dengan tantangan ketenagakerjaan saat ini, terutama di daerah seperti Kota Ternate yang sedang giat menekan angka pengangguran dan memperluas akses kerja,” ujarnya.

Berdaya saing menurutnya, mengacu pada kemampuan individu untuk bersaing secara sehat di dunia kerja melalui keterampilan, pengetahuan dan sikap profesional. Ini bisa meliputi pelatihan vokasional, sertifikasi, literasi digital dan soft skill.

Tambah Faizal, pasar kerja yang inklusif untuk menekan pentingnya membuka akses kerja bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, kelompok rentan secara ekonomi atau sosial, lulusan dari berbagai jenjang pendidikan, pekerja usia produktif yang belum terserap.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *