TERNATE – Kapolda Maluku Utara, Irjen (Pol) Midi Siswoko meminta kepada seluruh anggota baik tingkat Polda hingga Polres jajaran untuk membiasakan diri bekerja menggunakan data, jangan menggunakan feeling dan insting.
Kapolda juga menyatakan, dalam analisa dan evaluasi gangguan kamtibmas, bukan hanya membandingkan naik turunnya crime total, crime clearance pada waktu tertentu saja tetapi harus mampu menganalisa tentang mengapa crime total ataupun crime clearance bisa naik atau turun.
“Dalam menganev gangguan kamtibmas, harus bisa menjawab apa yang menyebabkan turun naiknya kasus maupun turun naiknya penyelesaian perkara, turun naiknya kasus maupun penyelesaian perkara apakah dari kegiatan kepolisian atupun dari partisipasi masyarakat,” ungkap Irjen Midi saat membuka gelar operasional triwulan II Tahun 2023, yang dihadiri seluruh PJU dan Kapolres di wilayah Malut.
Dalam Pemilu 2024 serentak Kapolda juga menekankan kepada sleuruh jajaran terutama masing-masing Kapolres, agar betul-betul mengetahui karakteristik kerawanan daerah di wilayah hukum masing-masing dan mempersiapkan secara matang baik personel, peralatan yang akan digunakan pada seluruh tahapan pengamanan pemilu serentak tahun 2023-2024.
“Saya tekankan kepada Kapolresta dan para Kapolres untuk mengetahui lebih detil tentang kerawanan daerah, maupun segala bentuk ancaman potensi konflik sosial yang dapat menggangu stabilitas keamanan menjelang, pada saat dan pasca pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024,” tegasnya.
Sebelum tahapan Pemilu dimulai Kapolda juga menginginkan agar jajaran Polres untuk meningkatkan kapasitas teknis persiapan pengamanan Pemilu, seperti melaksanakan pelatihan pengamanan TPS dan Sispamkota maupun lain sebagainya.
“Kita selaku anggota Polri agar memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pemilu sehingga pesta demokrasi dapat berjalan dengan lebih baik dan mengarah pada demokrasi yang lebih mapan serta bermartabat,” pungkasnya.(cim)