LABUHA, HR— Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Halmahera Selatan Hj Eka Dahliani Usman me-warning keras 249 Ketua PKK yang tersebar di 30 kecamatan. Pasalnya, dalam kurun waktu satu tahun belakangan, pihaknya menemukan hampir semua desa tidak merespon data penyebaran penyakit Stunting. Padahal sudah tertuang dalam anggaran desa.
“Dalam waktu dekat kami (PKK) akan melakukan survei di 249 desa, kita sudah kantongi data dari dinas kesehatan soal penyebaran Stunting, soal penanganan juga sudah tertuang dalam sejumlah anggaran desa, jika tidak memiliki data dan penenangan artinya PKK di kecamatan atau desa tersebut mati, kita pertanyakan kinerja Ketua PKK di daerah tersebut, nah anggaran tersebut dikemanakan? ini yang akan kami survei,”tegasnya saat ditemui di Lapangan Merdeka usai menghadiri Lomba Menu yang digelar PKK Kabupaten, Senin (16/08/2021)
Ketua PKK yang juga Istri Bupati Halsel yang didampingi Wakil Ketua PKK yang juga istri Wakil Bupati Halsel Rifa’at Al Sa’adah, juga menegaskan, langkah yang diambil dalam upaya ikut membantu program pemerintah dalam penanganan Kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat Halsel.
“Kita bisa nilai sejauh mana keseriusan ketua serta pemerintah desa tersebut dalam membantu penanganan penyakit Stunting tersebut, jika kedapatan tidak ada keseriusan dalam penanganan Stunting maka kami akan laporkan ke pimpinan daerah selaku pembina dan penanggungjawab daerah,”ancamnya menutup wawancara.
Diketahui, Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Untuk penanganan program-program penanggulangan stunting yang harus dilakukan diantaranya adalah,
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita dan Ibu Hamil, Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamiL, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita, serta vitamin. (echa)
