Ketua LEPA Boeng Angkat Bicara Atas Polemik di NHM

  • Whatsapp

TOBELO, HR—–Ketua Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) Mesak Habari merespon positif  pernyataan Presiden Direktur (Presdir) PT Nusa Halmahera Minerals ( PT. NHM) Haji Robert Nitiyudo Wachyo yang akan memprioritaskan tenaga kerja lokal sebagai karyawan perusahaan. 

” Dalam pernyataannya yang tersebar di media sosial, Haji Robert akan memberikan kuota hingga 60 persen bagi tenaga kerja lokal.” kata Mesak Habari, Selasa (16/03/2021).

Mesak Habari menilai keputusan itu merupakan langkah yang baik untuk melibatkan masyarakat setempat mengingat selama ini sangat minim kuota yang tersedia untuk warga lokal. Dia mengharapkan kuota yang disediakan untuk warga lokal tidak hanya sebagai tenaga kerja biasa tetapi juga dapat mengisi jabatan-jabatan strategis sesuai dengan skill dan keterampilannya. “Selama ini sangat minim kesempatan bagi tenaga kerja lokal. Ini adalah keputusan yang positif memberikan ruang yang besar untuk masyarakat setempat,” ucap Mesak 

Lebih lanjut, Mesak mengatakan bahwa semangat dari pihak perusahaan untuk membuka ruang yang besar bagi pekerja lokal tidak hanya sebagai argumentasi saja tetapi harus di wujudkan dalam tindakan-tindakan konkret. Menurutnya, pernyataan Haji Robert harus di perkuat dengan aturan yang jelas dan mengikat sehingga tidak menjadi persoalan di kemudian hari. “Saya menantang Pak Presdir untuk membuktikan pernyataannya sebagai bentuk konsistensi beliau dalam memperhatikan masyarakat lingkar tambang dan memperbaiki manajemen yang selama ini dianggap kurang baik,” tegasnya.

Selain itu, Mesak juga ikut mengomentari kejadian di wilayah lingkar tambang baru-baru ini yang tersebar di media sosial dalam bentuk video. Yang mana dalam video tersebut menunjukkan dua karyawan perusahaan  yang saling bercakap dengan narasi yang tidak terpuji. “Percakapan dalam video tersebut sungguh tidak terpuji. Mereka mengatakan membuang lamaran calon pekerja,” ungkapnya.

Menurut Mesak, perilaku semacam itu merupakan tindakan yang tidak menghargai usaha para calon pekerja yang berniat untuk menghidupi keluarganya. Apalagi pernyataan itu disampaikan di media sosial yang dapat di akses oleh orang banyak. “Ini sungguh tercela. Mereka tidak mempedulikan perasaan para calon pekerja. Semoga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi kedepannya,” tutur Mesak.

Akibat dari perbuatannya itu, dua karyawan perusahaan tersebut akhirnya dipecat oleh Haji Robert. Menurut Mesak, keputusan yang diambil oleh Haji Robert sebagai Presiden Direktur sudah tepat untuk menjaga nama baik perusahaan dan menegakkan kedisiplinan bagi para karyawan.

Namun, ia juga mempertanyakan prilaku semacam itu, apakah merupakan kebiasaan perusahaan ataukah tindakan para oknum.” Apapun itu harus ada evaluasi manajemen secara totalitas dalam perusahaan sehingga kejadian semacam ini tidak terulang lagi kedepannya.” Sebutnya.

Mesak juga menawarkan solusi agar ada keterbukaan dalam perusahaan sehingga masyarakat dapat mengakses semua informasi dan kegiatan perusahaan. ” Saya mengharapkan dengan adanya perkembangan teknologi, perusahaan dapat membuat satu terobosan baru sebagai media informasi publik agar ada sentral informasi bagi masyarakat.” Pungkasnya. (mn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *