TOBELO, HR — Nasib pilu dialami Faisal Sangaji (27), Remaja yang tinggal desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara menderita kelumpuhan sejak tahun 2008.
Kelumpuhan yang mendera Faisal ini, membuatnya hanya bisa terbaring di atas kasur tempat tidur dan tidak bisa beraktivitas apapun tanpa bantuan dari orang lain.
Amran Sangaji, orang tua dari Faisal Sangaji mengatakan, kelumpuhan yang mendera anaknya itu bukan kelumpuhan sejak lahir, namun saat umur sekitar 12 tahun, Faisal di tanduk oleh sapi hingga mengalami lumpuh atau cacat kedua kakinya.
“Awalnya anak ini sehat seperti anak normal pada umumnya tapi setelah mengalami musibah di tanduk sapi akhirnya cacat di kedua kaki” jelas Amran Sangaji, Rabu (08/03/2023).
Amran mengaku, dirinya saat itu sudah berusaha mengobati anaknya tersebut secara medis, maupun pengobatan alternatif namun tidak ada hasilnya.” Jadi semakin hari kedua kaki anak saya semakin mengecil sehingga menyebabkan tidak bisa berjalan,” katanya.
Amran bilang semenjak peristiwa puluhan tahun itu, anaknya hanya bisa berbaring dan bersandar di tempat tidur dan di kursi. Faisal sama sekali tak bisa melakukan pekerjaan apapun.
“ Segala upaya sudah kami lakukan untuk kesembuhan anak kami. Sekarang kami hanya bisa pasrah dengan kondisi anak kami” ujarnya.
Sang ayah berharap, agar kondisi keluarganya yang tidak berkecukupan itu perlu diketahui oleh pemerintah setempat dan para dermawan sehingga anaknya Faisal bisa mendapatkan bantuan.
“Kami hanya bisa berdoa saja. Semoga ada yang membantu anak kami ini. Kami butuh bantuan. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Kalau bisa, anak saya butuh kursi roda,” pintanya (man).
Lumpuh Sejak Usia 12 Tahun, Remaja Di Galela Barat Butuh Bantuan Kursi Roda
