Santrio kamaluddin, S.IP., M.IP
Pemuda Kotabaru Ternate
MAKNA Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadian manusia suatu dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan salah satu usahauntuk memperoleh dan menambah pengetahuan, pengertian, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan untuk memungkinkan manusia mempertahankan dan melangsungkan hidupnya serta untuk mencari tujuan hidupnya.
Dewey dalam Arifin (1994:41) mengemukakan bahwa pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan. Agar nanti menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, Pengajaran atau Latihan bagi perannya di masa yang akan datang. Ini berarti bahea pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan atau diadakan dengan sengaja di dalamnya selalu ada maksud, ada alasan untuk apa hal itu dilakukan untuk dikerjakan.
Pendidikan itu adalah kegiatan yang megandung tanggung jawab, yaitu memanusiakan manusia untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Tanggung jawab itulah yang mengharuskan, mengatur dan mengarahkan kegiatan, pemikiran, cara-caradan alat yang digunakan dalam propses pendidikan sejalan dengan pengertian diatas Jalaluddin (1997:14) mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani, anak didik menuju terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan ideal.
Lebih lanjut jalaludin menyatakan bahwa pendidikan sebagai pembuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalaman dan kecakapa serta keterampilan kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan agar dapat memahami fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.
Dari berbagai pendapat mengenai pendidikan , maka dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses memberikan bantuan kepada seseorang dengan kegiatan bimbingan, latihan, pengajar agar ia memperoleh pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilan, sehingga dengan demikian ia diharapkan mampu mengembangkan semua potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan dengan tujuan mengarah kepada peningkatan pola fikir, tingkah laku, pengetahuan, keterampilan sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada.
Dengan pendidikan yang diperoleh seseorang maka potensi yang ada pada dirinya dapat diubah menjadi kemampuan umtuk berpikir dan bekerja lebih baik. Hal ini adalah sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh soekijo (1992:27) pendidikan merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Sedangkan flippo dan hasibuan (1994:76) mengemukakan bahwa (pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemehaman atas lingkungan kita secara menyeluruh).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan baik oleh pendidikan maupun oleh peserta didik dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khsusnya peningkatan kemampuan intelektual dan pengembangan pribadi agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karena itulah tidak sedikit tantangan dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa/mahasiswi di berbagai perguruan tinggi pada perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di berbagai universitas maupun sekolah tinggi di seluruh pelosok darah.
Akan tetapi dengan berbagai tantangan dan masalah tersebut justru para mahasiswa/mahasiswi harus bertekad sungguh-sungguh dengan satu tujun menyelesaikan studi diberbagai jenjang tingkatan strata: Sarjana (S1), Magister(S2) dan program Doktor(S3) perlu ditanamkan bahwa tidak ada kata menyerah dan putus asa dalam melanjutkan pendidikan, hal tersebut dapat dilakukan apabila para mahasiswa/mahasiswi mampu mengendalikan dirinya terhadap setiap pengaruh yang mengarah kepada hal yang negativ. Misalnya mampu menahan dan mengendalikan dirinya untuk mengikuti kuliah di saat ada jadwal kuliah. Tidak sebaliknya justru saat kuliah sedang berlangsung mahasiswa/mahasiswi berada di luar ruangan (kantin, lobi kampus dan parkiran). Adanya tekad dan kelakuan seperti ini dan merasuk kedalam jiwa dan hati setiap mahasiswa/mahasiswi maka yajinkan diri kita bahwa tantangan dan masalah apapun yang dihadapi akan teratasi dengan sendirinya. Oleh karena itu tanamkan dalam jiwa raga “ bahwa tidak ada kata berhenti dalam pendidikan sebelum cita-cita tercapai”
Dalam melanjutkan pendidikan penulis berharap para mahasiswa/mahasiswi berteman dan bergaullah dengan teman seperjuangan yang mempunyai visi dan misi yang sama di dalam pencapaian cita-cita yang diharapkan, karena tidak sedikit mahasiswa/mahasiswi terlambat penyelesaian studinya di akibatkan dari pergaulan dan pengaruh lingkungan, pergaulan dan pengaruh inilah yang memerlukan “Jihad” Untuk melawan segalah bentuk pengaruh negative dan menumbuhkembangkan segalah yang di anggap positif.
Penulis pernah mendapatkan pertanyaan kalah itu sedang masih mahasiswa S2 Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan. Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY) Pada tahun 2017. Dari salah seorang Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc memberikan pertanyaan kepada saya. Apa tujuan anda melanjutkan pendidikan? Saya kala itu sepontanisasi menjawab “ untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengen memperdalam terkait ilmu pemerintahan” ternyata jawaban itu tidak sempurna menurut Prof, dan ternyata jawaban yang tepat adalah selain mendapatkan ilmu pengetahuan juga untuk mendapatkan pengakuatan ijasah secara akademik. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa/mahasiswi walaupun mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi tidak semuanya mendapatkan ijasah karena tidak lulus secara akademik, dalam proses secara akademik inilah diperlukan beberapa hal menurut penulis antar lain: Ketekunan, motivasi, kesabaran, keuletan, cerdas dan pintar kemudian jangan lupa harus di dukung dengan financial yang cukup hal ini memerlukan “Jihad” karena kesemuannya memerlukan Perjuangan.