JAKARTA– Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., membuka secara resmi kegiatan Tazkiyatun Nafs: Pembinaan Ruhani dan Profesionalisme Pegawai UPQ yang diselenggarakan Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kementerian Agama pada 10–13 November 2025 di Ciawi, Kabupaten Bogor. Agenda ini menjadi bagian dari upaya strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia UPQ seiring target besar menjadikan lembaga tersebut sebagai pusat percetakan Al-Qur’an terbesar di Asia Tenggara.
Kepala UPQ, Ismail Nur, Lc., M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa peningkatan kapasitas pegawai bukan hanya kebutuhan teknis, tetapi juga kebutuhan moral dan spiritual. Menurutnya, pekerjaan mencetak mushaf bukan sekadar aktivitas produksi, melainkan amanah suci yang menuntut integritas, ketelitian, dan keikhlasan. Karena itu, pembinaan ruhani menjadi pilar penting untuk menjaga kualitas kerja sekaligus kualitas jiwa para pegawai.
Kegiatan kemudian diisi oleh paparan Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A., Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Ia menjelaskan tantangan besar kebutuhan mushaf nasional yang mencapai lebih dari enam juta eksemplar per tahun. Sementara itu, kapasitas produksi UPQ baru berada di angka 300 ribu mushaf. Arsad menekankan pentingnya transformasi UPQ melalui peningkatan profesionalisme, efisiensi produksi, dan penguatan etos kerja Qurani. Ia juga menyoroti nilai-nilai seperti ikhlas, amanah, itqan, serta kompetisi dalam kebaikan sebagai fondasi etos kerja modern.
Sesi berikutnya diisi oleh Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Ia mengapresiasi langkah UPQ dalam memperkuat kualitas SDM. Menurutnya, revitalisasi UPQ bukan sekadar proyek teknis percetakan, melainkan agenda strategis negara dalam memastikan ketersediaan mushaf standar yang terjaga kemurniannya. Abu Rokhmad menambahkan bahwa UPQ perlu menjadi pusat literasi keagamaan dengan jaringan distribusi yang lebih luas dan sistem pengendalian mutu yang lebih ketat.
Puncak kegiatan diisi oleh paparan Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., yang menekankan pentingnya hubungan antara takwa, intelektualitas, dan karakter spiritual dalam dunia kerja. Ia menjabarkan konsep relasi takwa sebagai penguatan integritas diri, kedisiplinan, serta kesadaran beribadah dalam setiap tugas. Menurut Menag, pegawai yang memiliki kualitas takwa akan bekerja bukan hanya untuk target dunia, tetapi juga untuk nilai ibadah dan pengabdian.
Selain narasumber utama, kegiatan ini turut menghadirkan materi penguatan karakter, wawasan kebangsaan, mental tangguh, semangat juang, dan bela negara dari berbagai pembicara: perwira TNI AL, tokoh pembinaan mental, serta pakar tazkiyatun nafs yang memberikan perspektif praktis penyucian jiwa dan etos profesional.
Melalui kegiatan ini, UPQ berharap lahir pegawai yang semakin disiplin, berintegritas, dan bekerja dengan semangat tinggi dalam mengabdi melalui pencetakan mushaf Al-Qur’an, serta siap membawa UPQ menuju lompatan transformasi nasional.






















