TERNATE, HR – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Besar Pelajar Indonesia Islam (KB-PII), Nasrullah Larada resmi melantik Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Maluku Utara (Malut), Minggu (12/6). Dimana, dalam pelantikan tersebut, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman didaulat sebagai Ketua KB PII periode kepengurusan 2022-2026, bertempat di Muara Hotel, dan dihadiri langsung Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Tauhid dalam sambutannya mengatakan, KB PII Malut, harus benar-benar menunjukkan eksistensi dalam memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara juga daerah.
“Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan segenap potensi dan kemampuan kami. Dukungan dari KB PII di kabupaten/kota terutama pengurus sangat diharapkan agar apa yang dicita-citakan dapa terwujud,” ucapnya.
Tauhid juga berharap, KB PII dapat menjadi perekat dan dinamisator umat Islam di Malut.
Sementara, Ketua PP KB PI Nasrullah Larada, menekankan agar KB PII mendukung penuh langkah kaderisasi yang dilakukan pengurus PII, karena tanpa PII maka KB PII juga akan hilang.
“Salah satu barometer keberhasilan KB PII adalah, hadirnya kembali kegiatan-kegiatan PII di wilayah masing-masing, karena KB PII tidak akan berjalan tanpa adanya PII,” ujarnya.
Selain itu, Menko PMK Muhadjir Effendy saat menjadi keynote speaker dalam acara pelantikan itu menjabrkan terkait pentingnya sumber daya manusia (SDM), karena tanpa itu, sumber daya alam yang melimpah akan sia-sia.
Dia menekankan terkait upaya untuk menekan angka stunting di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir yang juga alumni PII ini mengupas terkait peran-peran PII dalam menciptakan pemimpin di semua level. Mulai dari yang terkecil hingga tertinggi.
“PII ini dapat menciptakan pemimpin di berbagai jenjang,” ujarnya.
Prof Muhadjir juga ber-nostalgia saat masa-masa training di PII, cerita-cerita Prof Muhadjir ini disambut tawa para tamu undangan yang rata-rata dihadiri oleh para alumni PII ini.
“Kader PII ini punya mimpi-mimpi besar, yang tidak bermimpi besar itu bukan PII,” pungkasnya. (nty)