TOBELO, HR — Menanggapi pemberitaan yang beredar terkait pencemaran perairan Tobelo, Kao dan Malifut diduga akibat merkuri dari produksi PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), pihak Manajemen NHM menepis dugaan tersebut. Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap praktik tambang yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, NHM memastikan bahwa semua proses produksi mematuhi standar lingkungan yang ketat dan peraturan yang berlaku.
“Informasi yang menyebut NHM mencemari perairan karena penggunaan merkuri itu tidak benar. Sejak awal berdiri, NHM menggunakan sianida dalam proses produksi. Sianida merupakan bahan kimia yang penggunaannya paling disarankan dalam proses pengolahan emas. Tentunya lebih aman bagi para pekerja tambang, serta dipastikan lebih ramah lingkungan,” ujar Wakil Direktur Operasi/Kepala Teknik Tambang NHM, Rara Dodo Lawolo.
Manajemen NHM juga menegaskan selalu melakukan pemantauan kualitas air dimulai dari hulu dan hilir sungai, baik harian maupun bulanan. “Tidak hanya kualitas air, kami bahkan memantau biota-biota air yang ada di sungai maupun laut. Pemantauan yang dilakukan telah sesuai regulasi pemerintah yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah (PP) 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan Hidup,” terang Superintendent Environment NHM, Rosmini Djufry.
Rosmini menambahkan, NHM telah memiliki alat spring yang terhubung langsung dengan server Kementerian Lingkungan Hidup, yang mana secara langsung terpantau oleh Pemerintah setiap jam. Kami juga membuatkan laporan per-3 bulan baik ke Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Daerah dan seluruh laporan kami pasti melalui proses validasi oleh Pemerintah Daerah dan Provinsi,
“Bahkan kami juga bekerja sama dengan laboratorium eksternal yang terakreditasi dalam pengujian kualitas air pantau, baik permukaan maupun air tanah. Sehingga tentu informasi mengenai pencemaran air apalagi diakibatkan penggunaan merkuri oleh NHM sangatlah tidak benar,” pungkasnya.
Sebagai Perusahaan tambang yang berdiri di bumi Halmahera Utara, NHM memastikan selalu taat dan patuh terhadap seluruh peraturan pemerintah untuk menjaga Halmahera Utara tetap hijau dan asri. Saat ini Manajemen bersama seluruh karyawan NHM dengan sangat serius melakukan berbagai inisiatif dan kampanye di antaranya untuk meraih Proper Hijau, yakni sertifikasi yang dihasilkan berdasarkan evaluasi kinerja tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan hidup (man).