PAD Jongkok, Sekda Minta OPD Pengelola PAD Lebih Kreatif dan Inovatif

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilingkup Kota Ternate ditekan agar lebih inovatif, kreatif dan lebih bekerja keras. Hal ini karena PAD Kota Ternate di triwulan kedua ini masih jongkok.

“Capaian PAD baru Rp56.096.008.472,01 atau 36,41 persen, dari target Rp154.057.010.943.00, makanya kedepan lebih maksimal, apalagi masih ada waktu enam bulan kita optimalkan. Kemudian, kepada OPD pengelola pendapatan, kita minta untuk lebih kreatif, inovatif dan tentunya harus lebih bekerja keras untuk mendorong optimalisasi pendapatan,” jelas Sekertaris Daerah Kota Ternate, Jusuf Sinyal, Kamis (20/7/2023) usai rapat terkait evaluasi optimalisasi pendapatan khusus OPD pengelola pendapatan, di Kantor BP2RD Ternate.

Menurutnya, ini merupakan rapat rutin untuk dilakukan evaluasi pendapatan, karena ini sudah masuk di triwulan II.
“Ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi, kenapa kita punya pendapatan belum dimaksimalkan, sehingga dengan rapat tadi kita akan bisa mengetahui kendala seperti apa dan kita bisa membuat skema optimalisasi terkait dengan pengelolaan pendapatan,” ucapnya.

Jusuf mengatakan, pihaknya sudah selalu melakukan pemantauan progres di masing – masing OPD. Katanya, ada peningkatan, namun sangat lambat.
“Itu yang kita mau tau prosesnya dilapangan seperti apa. Misalnya, retribusi daerah ada beberapa penyesuaian regulasi baik di pusat dan di daerah, sehingga ada beberapa objek yang tidak bisa ditarik dan di pihak ketiga mengalami penyesuaian,” cetusnya.

Sekda menuturkan, harapan Wali Kota, OPD lebih mengoptimalkan PAD, sebab potensi pendapatan tersebut cukup banyak.

“Kalau banyak terjadi kebocoran, kita upayakan tidak terjadi lagi. Hampir semua OPD mengalami hambatan optimalisasi, bahkan ada beberapa objek retribusi ada yang tinggi dan rendah yang kita evaluasi,” cetusnya.

Tambahnya, untuk skema sendiri, pihaknya mendorong agar OPD pengelola PAD ini menggunakan digitalisasi, dan tidak lagi menggunakan manual.

“Sudah saatnya kita mendorong, dan sudah kita alokasikan itu,” tutup dia.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *