PARADE Soroti Perekrutan Tenaga Kerja dan Pencemaran Laut di Obi

  • Whatsapp

HALSEL,HR—-Pergerakan Aktivis Demokrasi (Parade) Halmahera Selatan menggelar aksi unjuk rasa menyoroti persoalan perekrutan tenaga kerja dan pencemaran lingkungan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Koordinator Aksi, Sahmar Ebamz, dalam orasinya menyampaikan, PT Harita Group dinilai tidak adil dalam perekrutan tenaga kerja. Sebab, masih banyak keluhan masyarakat terkait perekrutan tenaga kerja yang tidak memprioritaskan putra daerah Halsel.

“PT Harita Group masih belum memprioritaskan putra daerah dalam perekrutan tenaga kerja dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga tidak memiliki data yang valid terkait jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang mendiami pulau Obi,” teriaknya di kantor Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi Halsel dan kantor Perwakilan Harita di Bacan, Kamis (3/11).

Tak hanya perekrutan tenaga kerja, Parade juga menyoroti masalah pencemaran lingkungan, akibat limbah tambang yang terbunag ke laut Obi.

“PT Harita Group harus bertanggung jawab terkait masalah pencemaran lingkungan dilaut Obi. Pencemaran lingkungan ini menyebabkan masyarakat pesisir pulau Obi kehilangan mata pencarian mereka sebagai nelayan lokal,” ucapnya.

Sesuai data yang dikantongi lanjut Sahmar, baik dari hasil riset Universitas Khairun Ternate dan media Mongabay, mulai dari perairan Desa Akegula sampai Desa Soligi bagian selatan, memperlihatkan perairan laut Pulau Obi terutama di Desa Kawasi menuju Desa Soligi, telah terdampak limbah nikel perusahaan.

Sahmar menjelaskan, sesuai hasil riset Universitas Khairun Ternate, telah menemukan setidaknya 12 jenis biota laut yang diduga diambang batas normal akibat tumpahan limbah perusahaan di Desa Kawasi Obi. Sebab di laut Desa Kawasi, terdapat banyak sekali partikel lumpur dan di dalam lumpur tersebut terdapat mineral logam.

“Itu hasil penelitian, kita khawatir jangan sampai pendistribusian ikan dari Obi sudah tercemar limbah, karena ikan-ikan yang tercemar dalam hasil penelitian itu, adalah ikan-ikan primadona dengan harga tinggi di pasaran,“ jelasnya.

Tambah Sahmar, kondisi perairan laut tersebut juga sangat berpengaruh dengan hasil tangkap nelayan setempat. Atas dasar itulah, Parade mendesak PT Harita Group untuk bertanggungjawab dan melakukan rehabilitasi lingkungan yang sudah tercemar.

“Kami minta Harita harus bertanggungjawab. Kemudian informasi yang kami dapat, KPK juga mengakui ada pencemaran saat mengunjungi Pulau Obi,” ungkapnya

Parade menegaskan, jika PT Harita Grup tidak secepatnya ambil langkah, maka pihaknya akan melakukan konsolidasi besar-besaran, dengan melibatkan masyarakat dan elemen-elemn strategis di Halmahera Selatan untuk menduduki Kantor Perwakilan PT Harita Group di Bacan.

“Kalaupun tuntutan yang kami sampaikan ini tidak diakomodir, kami pastikan gerakan berikut kami akan menurunkan masa yang lebih besar untuk memboykot kantor perwakilan Harita yang da di Bacan,” tegasnya. (echa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.