Pasca Bencana Banjir di Halut, BPBD Kembali Inventalisir Data Korban 

  • Whatsapp

TOBELO, HR—-Pasca bencana banjir di kabupaten Halmahera Utara (Halut), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halut kembali menginventalisir data korban.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Halut, Abner Manery mengatakan peristiwa bencana banjir di desa Roko kecamatan Galela Barat, sebanyak 1.016 jiwa terpaksa mengungsi di desa Duma. Bahkan setelah banjir surut, warga telah dipulangkan kembali ke rumah mereka. Sementara ada sejumlah warga yang masih takut untuk kembali sehingga masih memilih berada di tenda pengungsian yang disediakan di lapangan terbuka. “Sebelumnya disarankan masyarakat untuk tinggal di sekolah dan Polindes, tetapi kemudian masyarakat memilih di tempat terbuka sehingga dipersiapkan tenda,” jelas Abner Manery, Senin (15/02/2021). Menurut Abner, Pemda telah berusaha ke BNPB dan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk relokasi rumah warga yang tinggal disekitar bantaran sungai di desa Roko.  Dimana untuk relokasi rumah yang direncanakan sesuai data BPBD sebanyak 38 rumah. “Relokasi ini sesuai permintaan masyarakat dan telah disetujui,” ucapnya.  

Abner menambahkan, pihaknya sementara ini telah menerjunkan staf ke lokasi pengungsi Roko sehingga didata berdasarkan masyarakat yang layak mendapatkan bantuan yang tersisa. “Kita perlu lakukan pendataan kembali sebelum menyalurkan bantuan. Pasalnya bantuan yang diberikan adalah kepada masyarakat yang masih berada di tenda pengungsi. Sebelumnya bantuan kita berikan kepada pengungsi sesuai data, namun informasinya banyak yang telah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasanya,” terangnya. 

Lebih lanjut Abner mengungkapkan bantuan dari Kemensos sebelumnya telah disalurkan secara langsung oleh pihak Kementerian kepada masyarakat korban bencana banjir. Sedangkan Posko Bantuan Banjir di BPBD Halut juga telah menyalurkan bantuan sembako dan kelengkapan tidur dan bahan lainnya. ” Sebelumnya, kami memberikan bantuan untuk korban banjir desa Asimiro, kecamatan Loloda Utara sebanyak 30 KK ditambah beberapa rumah yang rusak berat. Begitupun di desa Worimoi hanya bahan sembako yang diberikan dan desa Ngajam diberikan bantuan kepada 14 KK  dan bantuan bagi 2 rumah yang rusak berat.” Jelasnya.

Abner juga mengatakan dalam waktu dekat ini akan diberikan sisa bantuan yang terkumpul di Posko BPBD berasal dari pihak-pihak lain yang menyumbangkan untuk korban bencana banjir. “Bantuan yang tersisa di Posko berupa gula, beras dan mie instan akan diberikan secepatnya jika stok kebutuhan di tenda pengungsian telah habis,” pungkasnya. (mn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *