TERNATE, HR – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate sedang menjejaki untuk bekerja sama dengan Kota Surabaya terkait proses pencatatan meter air secara elektrik.
“Saya tawarkan proses pencatatan meter air elektrik, jadi kalau foto langsung dia terprogram. Saya mau bukan hanya proses pencatatan, tapi bahkan konsumen sudah bisa mengecek berapa besar pembayaran air menggunakan aplikasi,” beber Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PDAM Kota Ternate, Thamrin Alwi, Senin (7/6/2021).
Thamrin mengakui, pihaknya membangun kerjasama ini, sehingga jauh lebih memudahkan konsumen.
“Saya bangun kerja sama dengan Kota Surabaya, sementara sedang dijejaki. Formnya dalam bentuk kerja sama, sehingga itu jauh memudahkan konsumen. Misalnya, konsumen naik ojek ke PDAM Rp10.000, bayar air kemudian pulang lagi Rp10.000. Tetapi kalau menggunakan aplikasi dia hanya memungut biaya Rp3.000,” terangnya.
Lanjut Thamrin, pekan depan sudah ada audit dari lembaga independen, setelah itu komponen yang bisa disepakati kota dan coba bisa menjalankan itu secara baik.
Selain itu, menurut Thamrin, Wali Kota berkeinginan menggunakan aplikasi yang ketika pipa bocor sistem bisa membaca itu. Namun itu harus membutuhkan beberapa perangkat, perangkat itu staf yang punya basic IT di PDAM nanti dikelompokkan masuk dalam sistem informasi geografis (GIS.)
“GIS itu semacam studi komperasi dengan daerah lain, sehingga perangkat apa bisa disediakan. Sementara kita bisa melakukan potret perkelurahan 78 diluar Batang Dua, bisa terdeteksi lewat GIS. Jadi sudah bisa terpantau, mudah – mudahan beberapa daerah jadi referensi pembanding,” pungkasnya.(nty)