Pekerjaan Tetrapod Pelabuhan Sulamadaha-Hiri Mendahului APBD-P

  • Whatsapp
Tetrapod Pelabuhan Hiri, Kota Ternate. Foto: Istimewa

TERNATE,HR- Pekerjaan sisa tetrapod pelabuhan penyebrangan Sulamadaha – Hiri yang tidak bisa diselesaikan di tahun 2021 lalu, kini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate sudah membuat kegiatan yang mendahului APBD perubahan tahun 2022 dengan total kegiatan sebesar Rp829 juta.
Dimana, anggaran senilai Rp1,2 milyar telah dialokasikan pada tahun 2021 lalu, untuk pelabuhan penyebrangan Sulamadaha – Hiri, akan tetapi sampai diakhir bulan Desember pekerjaannya belum mencapai 100 persen. Namun, Dinas PUPR mengambil langkah untuk memperpanjang kegiatan percetakan tetrapod hingga bulan Februari, kemudian kontrak diperpanjang mendahului APBD-P, untuk pekerjaan tetrapod di tahun 2021 berjumlah 640 unit.
Sekretaris Dinas PUPR Kota Ternate, Nasrun A. Samaun saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022) mengatakan, percetakan tetrapod pelabuhan penyebrangan Sulamadaha – Hiri sudah tercetak ukuran kecil sebanyak 190 unit dan ukuran besar 240 unit.

“Tetrapod yang harus tercetak 640 unit, sementara diatas terkendala dengan lahan,” ucapnya.

Kata dia, percetakan tetrapod pelabuhan Hiri di perpanjang pekerjaannya di bulan Februari pekan ketiga, sehingga sampai di akhir masa kontrak kerja baru di hitung progres pekerjaan di lapangan. Pasalnya, rekanan mencetak di tempat lain untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perjanjian kontrak, tapi jumlahnya belum diketahui.

“Jika tidak capai akan denda, hitungannya sesuai kontrak jadi 1 per mil per hari dari nilai sisa, misalkan kontrak Rp100 juta dan sampai akhir masa kontrak baru dikerjakan Rp50 juta sisanya di hitung 1 per mil per hari, jadi Rp5 juta di bagi 1.000 itu yang dikenakan ke rekanan,” ungkapnya.

Lanjut Nasrun, tetrapod meskipun sudah selesai dicetak, tapi belum bisa dilakukan pemasangan, karena dalam kontraknya hanya percetakan. Sedangkan pemasangan sendiri baru akan dilakukan setelah alokasi anggaran senilai Rp3 milyar tahun ini selesai baru di pasang.

“Percetakan saat ini dia baru akan di bayar setelah DPA terbit, tapi dia masuk di mendahului APBD Perubahan 2022,” akunya.

Menurutnya, kontrak perpanjang kegiatan percetakan tetrapod dialokasikan sebesar Rp829 juta lebih mendahului APBD Perubahan 2022 atau sebesar 70 persen dari alokasi pada APBD 2021 sebesar Rp1,2 milyar.

“Uang muka baru dicairkan 30 persen, progresnya belum di bayar, namun saya optimis akan bisa selesai,” ucapnya.

Ditambahkannya, pemasangan tetrapod masih menunggu pekerjaan yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp3 milyar dalam APBD, karena pemasangan tetrapod juga menggunakan crane. Bahkan, tetrapod yang dibutuhkan sebagai penahan ombak di pelabuhan Hiri mencapai 2.868 unit dan pada tahun ini sebanyak 670 unit yang di cetak, sisanya 2.198 unit.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.