#Timsus dan Oknum Anggota DPRD Diduga Intervensi Pelantikan Kepsek
TERNATE, HR—Pelantikan kepala sekolah (Kepsek) dilingkup Pemerintah Kota Ternate tidak sesuai dengan hasil seleksi beberapa waktu lalu. Buktinya, 10 kepsek yang dilantik itu sesuai SK Wali Kota Ternate Nomor 821.2 / KEP/ 1571/2022 tertanggal 10 Mei 2022 sebagiannya tidak didasarkan pada nilai hasil seleksi, bahkan ada calon kepala sekolah yang sudah menghadiri undangan pelantikan tiba-tiba dibatalkan SK-nya yakni, Saiful Hasan. Hal ini diduga kuat ada intervensi tim sukses dan oknum DPRD Kota Ternate.
Berdasarkan SK tersebut, kepala sekolah yang dilantik yaitu, Nurhayati Pandawa jabatan lama Plt Kepala SMP Negeri 2 Kota Ternate jabatan baru Kepala SMP Negeri 2 Kota Ternate, Yusra Abbas dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 3 Kota Ternate, Rusmiati Talaba dilantik Kepala SMP Negeri 5 Kota Ternate, Astuti Djumati dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 6 Kota Ternate, Udin Kuka dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 7 Kota Ternate, Ahmad Kaosar dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 9 Kota Ternate, Amina U Salasa dilantik Kepala SMP Negeri 11 Kota Ternate, Taslim A Djanad dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 12 Kota Ternate, Djafar Noho dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 13 Kota Ternate, dan Siti Sehat Umasugi dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 15 Kota Ternate.
Sesuai data yang dikantongi, rekapitulasi hasil seleksi terhadap 15 kepala sekolah berdasarkan peringkat diantaranya SMP Negeri 1 Kota Ternate, Mustamin Hamzah dengan nilai 148,78 disusul Kurasin Dukumalamo dengan nilai 124,79, SMP Negeri 2 Kota Ternate dengan peserta Nurhayati Pandawa memperoleh nilai 152,22, Muhammad Y. Radjak 114, 67, Safruddin Sadar Alam 111,40, Wahida Damogalad 111,15, SMP Kota Ternate Negeri 3 dengan peserta Saiful Hasan berada diurutan pertama dengan perolehan nilai 131,06, Makmur Arsad 126,35, Yusra Abbas 124,20, Amina U. Salasa 115,95, Astuti Djumati 97,02, SMP Negeri 4 Kota Ternate dengan peserta Gunawan Abu Umar 137,58 disusul Yusra Abbas dengan nilai 124,20, peserta seleksi di SMP Negeri 5 Rusmita Talaba dengan nilai 128,96, H. Abd Halek Sabtu 122,66, Djafar Noho 107,98, sedangkan hasil seleksi peserta SMP Negeri 6 yakni Wahda S. Umsohy dengan nilai 127,22 disusul Astuti Djumati dengan nilai 97,02, dan Fauzia La Husen dengan nilai 96,61.
Sementara, untuk SMP Negeri 7 Kota Ternate urutan pertama Hj. Endang Y. H dengan nilai 142,00, Saiful Hasan 131,06, Udin Kuka 125,92, Sri Puryanti 124,42, Jasmin Abdullah 107,36, Zainudin Djumat 106,61, SMP Negeri 8 Kota Ternate hanya diikuti satu pendaftar yakni Amor Sakti dengan nilai 128,96, SMP Negeri 9 Kota Ternate diikuti oleh Ahmad Kaosar dengan nilai 111,33, Jasmin Abdullah 107,36, SMP Negeri 10 Kota Ternate hanya diikuti ole H. Ajaban Disi dengan perolehan nilai 89,03, SMP Negeri 11 Kota Ternate dengan peserta Anwar Muhammad dengan nilai 131,19, Amina U. Salasa 115,95, SMP Negeri 12 Kota Ternate Siti Sehat Umasugi 115,41 dan Taslim A. Djanad dengan nilai 114,54, SMP Negeri 13 Kota Ternate Anwar Muhammad memperoleh nilai 131,19, H. Abd Halek Sabtu 122,66, Djafar Noho 107,98, SMP Negeri 14 diikuti Mariske Humune dengan nilai 120,62, SMP Negeri 15 Kota Ternate Siti Sehat Umasugi 115,41 dan Taslim A. Djanad 114,54.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muslim Gani kepada sejumlah wartawan, Jumat (13/5/2022) mengatakan, pelantikan ini berdasarkan hasil seleksi kompetensi calon kepala sekolah yang diisi 15 sekolah, jadi kepala SMP Negeri 1 Kota Ternate, kepala SMP Negeri 4 Kota Ternate dan Kepala SMP Negeri 10 Kota Ternate masih di posisi tetap.
“Jadi yang tadi itu SMP Negeri 1 Kota Ternate, SMP Negeri 4 Kota Ternate dan SMP Negeri 10 Kota Ternate masih di tetap, SMP di Kecamatan Batang Dua tetap. Yang dilantik itu pelaksana tugas dan defenitif,” akunya.
Muslim mengatakan, pihaknya tidak mencari perangkingan juara satu, dua dan tiga, tetapi pihaknya mencari calon kepsek yang mempunyai kompetensi.
“Kalau saya buat skala 0 – 50, tidak ada satu pun peserta yang nilainya 50. Kalau saya buat skala 50,1 sampai 60 adalah cukup, tidak ada satupun peserta yang berada di wilayah itu. Kalau skala 90 -150 sangat memuaskan, maka semua peserta berada di wilayah tersebut berarti wali kota sebagai PPK bisa mengambil siapa saja diantara 29 orang itu. Persoalannya ada yang membuat ranking, ada nilai teratas kita tidak buat perangkingan karena ada sekolah yang hanya satu peserta. Ketika sekolah hanya satu peserta bagaimana mau buat perangkingannya, kemudian ada sekolah yang lebih dari satu peserta, akan tetapi kita tidak mencari juara satu dua dan tiga, kita mencari calon kepsek yang punya kompetensi,” jelasnya.
Muslim mengakui, tidak ada satupun yang dilantik diluar hasil pansel, karena yang dilantik itu sesuai hasil seleksi.
“Apa yang kita lantik tadi tidak ada diluar hasil pansel, itu semua sesuai hasil pansel. Ini menunjukan pelantikan tadi berdasarkan hasil seleksi. Jika saya buat skala 0-50 itu adalah skala nilai yang kurang, dari 29 peserta itu tidak ada yang punya nilai 0-50, artinya tidak ada yang jelek. Jika sklaa 50 – 70 itu adalah cukup tidak ada satupun peserta berada di wilayah itu, artinya 29 peserta tidak ada nilai yang cukup. Kalau skala diatas 80 – 90 itu adalah memuaskan, maka tidak ada peserta satupun yang nilai memuaskan, yang ada adalah semua diatas nilai 90. Dan semua memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi kepsek,” cetusnya.
Lanjut Muslim, pelantikan tersebut tidak ada satupun titipan dan intervensi dari siapapun.
“Kemarin ditunda pelantikan itu, karena Kadis andalan masih di Jakarta, sehingga belum dilakukan pelantikan dan tidak ada tekanan,” akunya.
Meski begitu, tambah Muslim, ada peserta pelantikan yang datang lalu dibatalkan itu, ada terjadi kesalahan administrasi.
“Tadi ada yang datang, tetapi tiba – tiba dibatalkan, karena ada kesalahan administrasi. Saya hanya melaksanakan pelantikan, kemudian sudah dapat undangan lalu berubah, ini karena ada kesalahan administrasi. Kesalahan ada di BKPSDM, nanti tanya ke BKPSDM,” terangnya.(nty)