Pemkot Takut Relokasi PKL di Pasar Rempah – Rempah

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Pemerintah Kota Ternate takut melakukan relokasi ke sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Pasar Rempah – Rempah Kota Baru. Padahal, sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate sudah melayangkan surat untuk bersih – bersih di Pasar Rempah – Rempah tertanggal 1 Maret – 9 Maret, buktinya pada tanggal 9 Maret lalu, Pemkot tidak berani membongkar lapak milik pedagang dan masih memberikan waktu ke mereka untuk berjualan.
Sekertaris Disperindag Kota Ternate, Muhlis Djumadil mengakui, hasil pertemuan antara Pemerintah dan pedagang sebanyak 80 orang tentang pemindahan dari Pasar Rempah – Rempah Kota Baru.
“Rapat itu menindaklanjuti surat kami tanggal 9 Maret kemarin, untuk rapat lanjutan tanggal 14 Maret 2022 bahwa tempat penjual pedagang akan dibongkar. Kami layangkan surat ke pedagang mau pembongkaran pada hari Kamis, nanti tapi hasil kesepakatan ini belum diterima oleh pedagang dan dilakukan rapat bersama dengan Pemkot,” jelasnya, Selasa (15/3/2022).
Menurutnya, hasil pembicaraan Wali Kota dengan para pedagang, dimana permintaan para pedagang diminta perpanjangan waktu sampai akhir lebaran, karena pedagang sudah belanja barang-barang mereka persiapan ramadhan dan lebaran.
“Mereka minta kelonggaran dulu, untuk hidupi keluarga dan rugi, akhirnya Wali Kota dan Disperindag mengikuti permintaan tersebut,” ucapnya.
Lanjut Muhlis, tetapi dengan catatan para pedagang buat surat pernyataan dan ditandatangani usai lebaran hari kedua tanggal 5 Mei mengosongkan lapak tersebut dan membersihkan lapak secara mandiri untuk pindah Pasar Sabi-Sabi dengan membuat pernyataan tertulis.
“Ini tong ada buat berita acara, tinggal surat pernyataan dan tanda tangan. Kalau tidak buat surat pernyataan dan tidak tanda tangan, kami suruh mereka bongkar,” tegasnya usai rapat dengan Wali Kota, Sekkot, Kadisperindag Kota Ternate dan para pedagang.
Terpisah, Salah Satu Pedagang Pakaian Kota Baru, Coker mengatakan, hasil kesepakatan bersama usai Hari Raya Idul Fitri, diberikan waktu tiga hari baru dibongkar.
“Kita sudah beli barang-barang yang sudah datangkan dari luar, jika dibongkar hari Kamis kami rugi,” ucapnya.
Tambahnya, jadi permintaan pedagang disepakati, tetapi sesudah lebaran itu dikosongkan baru dipindahkan ke Pasar Sabi-Sabi.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *