TOBELO, HR— Angka pengidap HIV (human immunodeficiency virus) / AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di kabupaten Halmahera Utara menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.
Data di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Halmahera Utara mencatat dalam kurun waktu 2010 hingga 2022 ini terdapat 1200 lebih kasus HIV/Aids yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Upaya pencegahan pun terus dilakukan. Utamanya melalui Dinkes Provinsi bersama kabupaten/kota yang secara intensif melakukan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat.
“ Jadi HIV dan Aids yang tercatat dari tahun 2010 hingga 2022 sebanyak 1200 kasus lebih,” ungkap Sekretaris KPA Halmahera Utata, Pdt Jacob Matheis Soselisa kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).
Dikatakan, Soselisa peningkatan jumlah penderita HIV dan AIDS di Halmahera Utara merupakan sumbangan dari kabupaten lain seperti Morotai, Halmahera Barat dan Halmahera Timur, ” Pada angka 1000 lebih itu terdapat kontribusi dari kabupaten lain yang sakit dan kemudian terdata di Halmahera Utara melakukan perawatan di klinik yang menangani penderita HIV/Aids,” ungkapnya.
Karena itu, tambah Soselisa, di hari HIV dan Aids sedunia, pihaknya akan melaksanakan dialog terbuka tentang HIV/Aids dengan tema Halut dalam angka, ” HUT HIV/Aids pada tanggal 1 Desember, kami akan buat dialog terbuka dengan peserta sebanyak 500 orang dari berbagai kalangan, mulai pelajar, akademisi hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat,” tandasnya (man).