Pengurus HIPMI Malut Dilantik, Ini Pesan Ketum Mardani H. Maming

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming melantik Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Maluku Utara periode 2022 – 2025, Senin (7/3/2022), bertempat di Sahid Hotel.

Namun yang dilantik yaitu, Ketua Umum BPD HIPMI Malut periode 2022 – 2025, Sofyan Hi Sangaji, Sekertaris BPD HIPMI Malut, Rais Yusuf, Bendahara Iswan Minggu, Wakil Ketua Umum, Irman Saleh, Mohdar Bailussy Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK), Ketua Bidang Iskandar Idrus, Erwin Umar dan Faris Abdullah.

Mardani dalam sambutannya mengatakan, HIPMI sudah membuktikan banyak melahirkan kader – kader enterpreneur, bukan saja menjadi enterpreneur tapi menjadi pemimpin ditingkat nasional, provinsi dan tingkat kabupaten. HIPMI dilahirkan oleh para pendirinya yang sudah membuktikan organisasi ini bukan organisasi sembarangan atau organisasi pengkaderan. Mengkader para pemimpin masa depan, dimana pemimpin masa depan itu sudah dibuktikan oleh senior – senior.

“Ia mencontohkan di masa Jokowi lahir empat menteri ada Bahlil, Sandiaga Uno, Lutfi dan Eric. Jadi teman – teman yang tidak menjadi ketua umum jangan berkecil hati, kalau pintar goyangannnya bisa jadi menteri seperti Erick Tohir,” ucapnya.
Lanjut Mardani, HIPMI sudah persiapkan 50 tahun yang lalu sampai sekarang, menyiapkan pemimpin masa depan ditingkat nasional.

“Kalau kita sudah melihat para senior kita berhasil menjadi pemimpin nasional, harusnya di provinsi dan daerah bisa melahirkan pemimpin di tingkat provinsi dan kabupaten,” ucapnya.

Selain itu, kata Mardani, apa yang disampaikan untuk ketum terpilih bahwa Malut memiliki sumber daya alam yang luar biasa.

“Saya tahu disini banyak kandungan nikelnya, hati – hati dengan sumber daya alam kita yang besar. Kalau tidak mempersiapkan insfratruktur, pendidikan dan pertanian yang bisa diolah terus menerus oleh anak cucu kita. Malut mempunyai nikel luar biasa sama seperti di Kalimantan, memiliki batubara, jika tidak dipersiapkan membangun infrastruktur, pertanian dan pendidikan, maka nanti akan menjadi provinsi yang tidak berpenghasilan lagi, karena sumber daya alam tidak bisa diolah,” tegasnya.

Mardani mengakui, di Halmahera banyak perusahaan besar yang masuk, sehingga membutuhkan kerja sama dan intervensi Pemda agar bisa menggabungkan pengusaha nasional, pengusaha daerah dan pengusaha asing.

“Mudah – mudahan kepala daerah nanti yang ada sekarang maupun akan datang bisa membuat konsep bagaimana pengusaha asing yang berinvestasi di Malut, bisa bekerjasama dengan pengusaha daerah di HIPMI Malut,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Terpilih BPD HIPMI Malut, Sofyan Hi Sangaji mengatakan, berbicara tentang Malut yaitu berbicara tentang harta yang berlimpah, namun sebagai orang Malut belum mampu secara optimal dan cenderung bingung bagaimana cara memanfaatkan.

Dikatakannya, seandainya HIPMI diberikan kesempatan untuk turun berperan dalam mengisi pembangunan Malut kedepan, karena kesejahteraan rakyat Malut bukan hanya tanggungjawab pemprov tapi menjadi tanggung jawab elemen termasuk HIPMI. (nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *