TERNATE,HR — Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, untuk pertama kalinya memimpin wisuda doktor, magister, sarjana, dan diploma pada Periode II Tahun Akademik 2024–2025.
Sidang senat terbuka ini dipimpin Prof. Abdullah setelah dilantik sebagai rektor Unkhair masa jabatan 2025–2029 oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., di Jakarta, 25 Agustus, lalu.
Wisuda berlangsung di Aula Banau, Kampus I FKIP, Akehuda, Ternate, Sabtu (27/9/2025), dihadiri anggota senat, perwakilan guru besar, pimpinan rektorat, serta empat mantan rektor: Dr. H. Rivai Umar, M.Si (1998–2009), Prof. Gufran Ali Ibrahim (2009–2013), Prof. Dr. Husen Alting, S.H., M.H. (2013–2021), dan Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum. (2021–2025).
Kesempatan itu, orasi ilmiah disampaikan oleh Dr. Jufri Jacob, S.E., M.Si., dengan tema “Transparansi dan Integritas dalam Pengadaan Barang/Jasa: Instrumen Strategis Peningkatan Ekonomi dan Pencegahan Korupsi.”
Dalam sambutannya, Prof. Abdullah menyebut wisuda ini sebagai tonggak awal kepemimpinannya, sekaligus momen berterima kasih kepada para pendahulu, terutama Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, atas capaian kepemimpinan empat tahun terakhir.
Pada wisuda kali ini, Unkhair meluluskan 1.153 mahasiswa dari berbagai jenjang. Tiga di antaranya adalah lulusan perdana Program Doktor Manajemen, program doktoral pertama di kampus berusia ke-61 tahun tersebut.
Dari ribuan wisudawan, 371 lulus dengan predikat Pujian dan Tiga lulusan terbaik, yakni Iksan, S.E., M.Si. (Doktor Manajemen, IPK 3,98), Fitrianty Djafar, S.P. (Magister Ilmu Pertanian, IPK 4,00), dan Hefika Dewi Suryani (S1 Biologi FKIP, IPK 3,99).
“Jadilah kebanggaan keluarga dan almamater. Ciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mencari pekerjaan,” pesan Prof. Abdullah kepada para wisudawan.
Kata Prof. Abdullah, jumlah dosen bergelar doktor kini mencapai 215 orang setelah tujuh dosen menyelesaikan studi S3 pada September. Jumlah guru besar juga melonjak menjadi 23 orang, naik 300 persen dalam empat tahun, dengan dua profesor baru segera dikukuhkan.
Unkhair memiliki 54 program studi, enam di antaranya berakreditasi Unggul. Program Magister Teknik Sipil baru meraih predikat “Baik Sekali”, sedangkan Magister Ilmu Hukum mendapat akreditasi Unggul. Untuk mendukung percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen, kampus menanggung biaya article processing charge publikasi internasional bagi dosen yang telah menerima letter of acceptance.
Rektor juga menyoroti prestasi mahasiswa, mulai dari juara karate di Airlangga University Karate Cup hingga perolehan medali perunggu cabang petanque pada POMNAS XIX 2025. Tim debat Unkhair pun mencatat hasil gemilang di National University Debating Championship LLDIKTI XII.
“Prestasi ini membuktikan mahasiswa Unkhair mampu bersaing di ajang nasional, tidak hanya di ruang kuliah tapi juga di gelanggang olahraga dan debat,” tambahnya.
Di penghujung sambutannya, Prof. Abdullah mengajak seluruh alumni menjaga nama baik almamater, tampil percaya diri tanpa arogansi, serta berkontribusi bagi masyarakat.
Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah, DPRD, mitra strategis, dunia usaha, dan masyarakat Maluku Utara sebagai kunci bagi Unkhair untuk terus berperan sebagai agen perubahan di kawasan timur Indonesia, dengan tetap menjunjung nilai kepulauan dan kemajemukan Moloku Kie Raha.
“Kami akan terus menjadi agen perubahan di Maluku Utara dan kawasan timur Indonesia, sembari menjunjung nilai kepulauan dan kemajemukan,” ujarnya.
Adanya semangat “Sinergi dan Kolaborasi Menuju Kampus Inklusif dan Berdampak”, Prof. Abdullah menegaskan komitmennya membawa Unkhair menghadapi tantangan era digital dan kecerdasan buatan, sekaligus menjaga kearifan lokal Maluku Kie Raha.(red)