KENDARI,HR—Pengurus Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Provinsi Maluku Utara mengakui masih banyak program kerja belum dijalankan, pasca dilantik 2021 lalu.
Ketua PERHAPI Maluku Utara, Muhammad Qadafi, dalam rapat koordinasi perwakilan daerah di Hotel Claro Kendari, Senin (24/10) mengatakan, rakorda ini pengurus sudah menyampaikan program – program kerja yang dilaksanakan serta yang belum dilakukan.
“Yang sudah dilaksanakan baik segi pelaksanaan kegiatan maupun budget anggaran telah digunakan PERHAPI, sementara program yang belum dijalankan itu akan ditindaklanjuti kedepan,” kata Qadafi.
Menurutnya, PERHAPI Malut ini baru dilantik sejak tahun 2021, makanya kepengurusan yang dipimpin sebagian program belum jalan. Namun, PERHAPI tetap memperkuat kelembagaan serta evaluasi anggota aktif maupun anggota tidak aktif.
“Keaktifan PERHAPI dilihat dari kartu anggota, sehingga sudah disampaikan semuanya saat rakorda. Disi lain pihaknya juga mendorong segi kebijakan pemerintah itu di sektor pertambangan yakni mengawal tambang – tambang yang ada di Maluku Utara,” ucapnya.
Lanjut Qadafi, tambang yang beroperasi di suatu daerah yang terisolir pasti ada dampak negatif dan positif. Dampak positif bisa dioptimalkan sebaik mungkin, sedangkan dampak negatif akan di meminimalisir potensi – potensi, salah satunya sisi pengelolaan lingkungan, kesalamatan, kesehatan kerja pertambangan.
“Isu itu yang kami dorong di Maluku Utara, karena di satu sisi Malut saat ini sudah banyak tambang yang baru aktif dan melakukan kegiatan, kalau memang tidak lihat dari segi dampak positif yang dirasakan masyarakat nanti bagaimana,” bebernya.
Tak hanya itu, Qadafi juga menyinggung soal Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR, sehingga bagaimana perusahaan perusahaan tambang bisa mengimplementasikan program sesuai dengan rencana induk PPM yang disusun oleh perusahaan yang mengacu pada pemerintah provinsi.
“Program itu berdampak positif langsung ke masyarakat seperti program pemberdayaan sehingga setiap perusahaan yang beroperasi itu wajib melakukan hal itu,” akunya.
Sementara, Ketua Umum BPP PERHAPI, Rizal Kasli menyampaikan, pengurus harus memiliki kemampuan manajerial, salah satunya pengembangan profesi di daerah agar bisa memanfaatkan lembaga Diklat profesi.
“PERHAPI sangat aktif dan sudah mempersiapkan calon calon Competent Person Indonesia (CPI) yang bakal bertarung nanti. Yang dimana nikel dan batu bara dapat dimanfaatkan sebagai penanggung jawab laporan eksplorasi,” ujar Rizal.
Rakorda PERHAPI ini diikuti rangkaian kegiatan workshop maupun pelatihan yang dilakukan bersama, agar hasilnya di daerah juga tahu.
Dikatakannya, tugas PERHAPI Pusat sampai daerah untuk meningkatkan knowledge dan kompetensi profesi serta sangat mendukung banyak hal PERHAPI di daerah.(nty)