TERNATE,HR—Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Khairun (Unkhair) memperingati Dies Natalis ke-9 dengan menggelar kuliah umum yang menghadirkan Apt. Noffendri, S.Si, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Kuliah umum mengusung tema “Menjadi Apoteker Harapan Bangsa”, di Aula Banau Kampus 1, Akehuda Kota Ternate, Jumat (29/11/2024).
Di sela-sela kuliah umum, juga diselingi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unkhair.
PKS tersebut bertujuan mengembangkan pendidikan dan profesi apoteker di Maluku Utara, mencakup penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta program pengembangan profesi apoteker.
Kesempatan itu, Apt. Noffendri, menyampaikan pentingnya pengembangan profesi apoteker untuk mendukung pembangunan kesehatan yang berkualitas dan merata.
“Profesi apoteker sangat penting dalam sistem kesehatan kita. Dengan kompetensi yang terus dikembangkan, apoteker dapat berperan besar dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata,” ujar Noffendri, yang juga menyoroti pentingnya regulasi dan standar praktik kefarmasian yang sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2023.
Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian fakultas ini yang telah berkembang pesat sejak berdirinya.
Alhamdulillah, lanjutnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unkhair akan memasuki usia ke-9 tahun 2024. Pada tahun ini, kami juga memperbarui nomenklatur fakultas, yang sebelumnya hanya Fakultas Kedokteran, menjadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
“Perubahan ini bertujuan untuk mengakomodir program-program studi lainnya yang berkaitan dengan ilmu kesehatan dan memungkinkan kami untuk membuka program studi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Dr. Ridha dalam sambutannya.
Rektor Ridha, juga mengungkapkan perjalanan untuk mendirikan fakultas kedokteran ini tidaklah mudah. Sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik pada masa itu, Dr. Ridha mengingatkan upaya mendapatkan respons dari Kementerian Pendidikan sempat terhambat oleh berbagai kendala. Namun, dengan perjuangan dan komunikasi yang intens, akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil.
“Saya ingat ketika saya bertugas ke Jakarta dan menyempatkan diri untuk bertemu dengan Direktur Kelembagaan di Kementerian Pendidikan. Beliau memberikan respons yang sangat baik dan meminta kami untuk segera melengkapi persyaratan yang diperlukan. Dari situlah kami terus bekerja keras untuk mewujudkan pembukaan Fakultas Kedokteran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Ridha juga menyatakan keyakinannya ke depan, Unkhair dapat terus berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang dibutuhkan, terutama di bidang kefarmasian.
“Kami berharap kerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) akan membuka peluang untuk membuka program studi D3 Apoteker di fakultas ini,” ujarnya.
Sambutan Rektor ini juga mengingatkan pentingnya menciptakan tenaga kesehatan yang berkualitas, mengingat dalam kontestasi Pilkada yang baru saja berlangsung, pembangunan kesehatan menjadi salah satu isu utama.
Adanya keberhasilan melahirkan 53 dokter di usia ke-9, Unkhair berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, khususnya dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Maluku Utara.
“Salah satu tujuan utama pembukaan Fakultas Kedokteran ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di provinsi Maluku Utara,” ucap Rektor Dr. Ridha
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Hasan Hamid, M.Si, Dekan FKIK Unkhair Dr. Liasari Armaijn, M.Kes, Ketua LPPM Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, serta dosen dan mahasiswa Program Studi Farmasi FKIK Unkhair. (ADV)*