TERNATE, HR – Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Air Minum (PAM) Ake Gaale disebut kurang pengalaman dalam bekerja. Pasalnya, sejauh ini apa pekerjaan dewas, jika tidak mengerti dan tidak tegas.
“Apa pekerjaan dewas, kita juga soroti. Apa yang mereka sudah ambil langkah? Pekerjaan apa mereka disana, kalau tidak mengerti dan tidak tegas. Tahapan yang diambil dalam bentuk lisan dan tertulis akan kita periksa, jika mereka sudah berikan catatan ke Wali Kota baik lisan maupun tertulis. Nanti kita lihat lisan dan tertulis seperti apa, tertulis yang mana? Rapat dewas kapan? Mengambil keputusan untuk mengeluarkan rekom itu kapan? Dan jangan umbar keluar bahwa dewas punya kewenangan untuk merekomendasikan pergantian Dirut,” tegas Ketua DPRD Ternate, Muhajirin Bailusy, Senin (26/12).
Kata Muhajirin, pihaknya mau melihat regulasi perekrutan dewas dan dirut, apakah ada norma yang memungkinkan ruang untuk ada pasal yang dibuka dalam perda, nanti dibuat evaluasi setelah dilakukan seleksi baik lisan maupun tertulis oleh tim yang dibentuk Wali Kota. Sebelum keputusan Kuasa Pemilik Modal (KPM), mereka harus masuk ke DPRD.
“Kalau ada norma dibuka pasal, sehingga ada tahapan seleksi masuk ke DPRD nanti dilihat. Pasal di perda harus ada poin yang harus digaris bawahi itu, yakni dewas orang yang profesional, orng yang memahami betul, dia punya kapasitas dan keilmuan bagaimana mengelola perusahan dan dia punya pengalaman soal air,” ungkapnya.
Meski begitu, Muhajirin berkeinginan kalau ada norma yang memungkinkan dibuka dan dilihat orang yang tes mau jadi dewas, orang yang memiliki kompetensi yang benar – benar.
“Kita tidak uji mereka, karena DPRD tidak diberi ruang untuk menguji, sehingga kita tidak tahu. Karena disitu membuat makalah dan mempresentasikan ruang lingkup pengelolaan air PAM Ake Gaale. Kalau masuk ke DPRD kita tahu siapa yang mampu dan yang tidak mampu, apakah makalah ini bikin sendiri atau dibuat oleh orang,” ungkapnya.(nty)
