TERNATE,HR – Proyek pekerjaan drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate di Kelurahan Marikurubu, Lingkungan Batu Anteru memakan korban, Rabu (12/10) pekan kemarin.
Buktinya, seorang Ibu Rumah Tangga Sri saat hendak mau ke pasar, ia tertimpa seng pembatas jalan proyek yang menyebabkan luka robek 34 jahitan di tangan sebelah kiri.
Sri saat dikonfirmasi, Minggu (16/10) di rumahnya didampingi suami dan adiknya Gusti mengisahkan setelah tertimpa seng proyek pembatas jalan ia tidak jatuh dari motor, dia menghentikan motor lalu memegang tangan kirinya yang saat itu mengeluarkan darah.
“Saya tidak jatuh dari motor, motor tetap badiri langsung saya rem. Saya langsung bilang ojek kampung tolong pigi di rumah panggil saya pe suami, bilang saya cilaka disini. Setelah itu, langsung mobil Honda dia barenti mo bantu pe saya, karena tong dua berlawanan arah. Bahkan, orang kerja buka dia pe baju, karena dia lihat saya ramas- ramas tangan supaya jang badarah, tapi tetap saya pe tangan badarah, lalu ia ikat saya pe tangan deng dia pe baju dan kase nae di oto baru bawa di UGD,” kisahnya.
Menurutnya, seng pembatas proyek itu tiba – tiba roboh, karena pagi itu ia mengendarai motor tidak terlalu laju. Bahkan, ia mengaku luka sobek yang dijahit tersebut sebanyak 34 jahitan, yakni luka sobek di dalam 10 jahitan dan diluar 24 jahitan.
“Dokter sebenarnya belum mengizinkan saya pulang, sebab ini operasi besar. Tapi saya minta pulang, karena ada anak saya di rumah yang berumur tiga tahun. Bahkan hingga saat ini belum ada orang proyek yang datang. Dokter juga siap buat surat untuk nanti bagaimana proses penyembuhan dan masih butuh penanganan sampai dinyatakan sembuh. Setelah sembuh masih ada terapi, kalau sukses alhamdulillah, karena saya pe urat tangan putus besar. Urat bukan putus dua, tapi tinggal sedikit, makanya tangan kalau dilipat sakit dan jari tidak bisa digerak,” jelasnya.
Kata Sri, dokter juga meminta ia untuk balik melakukan check up selama enam hari, karena sudah pulang jadi setiap tiga hari harus balik check up sampai luka sembuh.
“Mo balik kontrol bagaimana saya pe suami cuman bawa mobil pickup L300, torang juga tidak ada BPJS. Tidak ada dari orang proyek yang tanggungjawab. Bahkan, biaya operasi saja saya pe sodara – sodara yang tanggulangi,” akunya.
Sambungnya, setelah kejadian ini, Pemkot dan kontraktor juga tidak beritikad baik meminta maaf ke korban dan keluarga.
“Kira – kira kalau hari itu saya mati, saya pe anak ini sapa yang mo lihat. Baru tidak ada kata maaf, terus datang baru bilang saya yang tabrak seng. Baru disaat kejadian kemarin saya dapat orderan makanan, saya ini IRT, saya duduk dirumah ini tidak duduk diam, tapi saya menghasilkan uang, kalau saya pe tangan ini cacat, apakah saya masih bisa mencari,” ucapnya sambil mata berkaca – kaca.
Sementara, Adik korban Gusti mengatakan, pihaknya sudah mendatangi Kantor Dinas PUPR Kota Ternate untuk menemui Kadis, ternyata disana tidak bisa ditemui dan Kadis mengarahkan untuk bertemu dengan Ibu Kabid. Setelah menunggu Ibu Kabid, kata Kabid ia masih sibuk.
“Torang so itikad baik kesana bertemu dorang, tapi kata Ibu Kabid ada sibuk, makanya saya WhatsApp saya pe kakak bilang tong pulang sudah, song biking tong bola ini. Setelah pulang, pukul 18.00 WIT, tong biking pengaduan di Ditreskrimum, baru dong telepon torang bilang Ibu Kabid mau bakudapa. Kong saya bilang kalau mau bakudapa langsung ke rumah sakit saja,” kesalnya.
Tak hanya itu, kata Gusti, laporan polisi (LP) di Ditreskrimum sudah siap tinggal besok Senin pihaknya kesana untuk tandatangan. Disamping itu, hari Kamis pihak kontraktor katanya mau ketemu, namun dari Kamis – Minggu belum ada kejelasan.
“Torang tara minta ganti rugi ngoni kase doi banyak – banyak tarada, cuman karena dokter bilang saya pe kaka berpotensi cacat permanen. Tong tahu setelah pasca operasi setelah luka sembuh ada proses terapi, kalau sembuh syukur, kalau tidak sembuh dong pe anak – anak sapa yang mo lia lagi,” terangnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas PUPR Ternate Musli Mohammad saat dikonfirmasi mengatakan, coba hubungi langsung ke Kabid Cipta Karya, sebab secara teknis ada dia bidangnya.
Selain itu, saat media ini mengkonfirmasi ke Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Ternate Seni, ia tidak merespon hingga berita ini dipublish.
Sekedar diketahui, pekerjaan proyek perbaikan drainase di kawasan Ternate Tengah ini oleh CV Botan Construction dengan nilai kontrak Rp960.000.000. (nty)