TERNATE, HR – Pemerintah Kota Ternate mengadakan rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan pangan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman disela – sela rapat mengatakan, inflasi di bulan November 2,78 persen, tetapi secara nasional 1,55 persen termasuk terendah di dalam inflasi yang terjadi di Indonesia.
Upaya pengendalian inflasi merupakan salah satu perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran. Presiden menyampaikan bahwa kunci utama pengendalian inflasi di masa depan adalah swasembada pangan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Perjalanan TPID kita mulai eksis benar sejak tahun 2013 dan di tahun 2018 untuk kinerja TPID Kota Ternate pernah mendapat apresiasi dari delapan daerah termasuk kabupaten kota dan provinsi sebagai TPID berkinerja baik,” jelas Wali Kota, Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, pengukuran inflasi tidak hanya dilakukan kepada Pemkot Ternate tetapi sudah diperluas ke kabupaten lain.
“Saya lihat kinerja dari TPID Tikep semakin hari semakin baik, sehingga ini tentu menjadi kompetitor penting bagi TPID kita di Ternate untuk bergerak, bekerja, atau evaluasi terkait pertumbuhan ekonomi serta keadaan pasar sandang pangan yang selama ini pemicu terjadi inflasi,” tandasnya.
Dikatakannya, pengulangan inflasi ini bisa terbaca secara langsung melalui rilis setiap tanggal 5 bulan baru oleh BPS Kota Ternate. Data yang ada ini semestinya dilakukan upaya agar menjaga harga ketersediaan yang ditempu oleh Pemda dan dibantu oleh berbagai pihak yang kerja di daerah.
“Saya ingin minimal agar di tahun depan rutinitas dari rapat TPID itu tidak dilakukan setiap tiga bulan, harus dilakukan setiap bulan karena ada manfaatnya mulai dari tahun 2017 itu rutinitas dari TPID berjalan sangat bagus.
“Di tahun 2017 hampir setiap bulan kita rapat terkait dengan TPID, saya lihat ini sudah mulai berkurang. Bahkan rapat yang dilakukan secara online oleh Mendagri banyak yang kita tidak ikuti, sehingga menjadi tanda tanya atau rapor tertentu yang ditegur secara langsung oleh Mendagri,” akunya.
Wali Kota berharap kedepan rutin tiap bulan dilakukan rapat, dimana saja, bergulir mengikuti ritme inflasi tiap bulannya, sehingga ada langkah progresif yang dilakukan Pemda untuk menekan inflasi yang terjadi di Kota Ternate.
“Semoga di tahun depan lebih teratur lagi, kita punya data yang pas, sehingga langkah untuk mengantisipasi itu tepat sasaran. Saya pikir kita tidak sekedar rapat dan selesai, minimal kita lakukan secara rutin,” ungkapnya.
Sekadar diketahui rapat ini melibatkan Sekda Kota Ternate, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), BMKG, KSOP, OPD terkait, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Ternate, pemasuk dan distributor.(nty)