TERNATE,HR – Sarasehan Istri Wali Kota (Rasai Kota) seluruh Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober – 4 Oktober ini menyatukan gagasan dan pengalaman.
“Rasai Kota ini dilaksakan dalam rangka untuk menyatukan gagasan dan pengalaman, selain itu pada kegiatan sarasehan yang kedua tahun 2023 menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan mulai dari festival Rasai Kota, kemudian karnaval, gala diner, sampai pada spice tour,” Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ternate yang juga Istri Wali Kota Ternate Marliza M. Tauhid, Selasa (3/10/2023) di Hotel Bela.
Marliza mengatakan, kegiatan ini memberikan dampak untuk karir dan profesional bagi seorang Wali Kota, untuk mengemban tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu, dalam menghadapi perkembangan sosial saat ini, penting bagi Istri Wali Kota untuk memiliki pendidikan dan pengetahuan yang baik, sehingga dapat menunjukkan kiprahnya dengan mendalami perannya di bidang apapun, baik itu sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD, serta organisasi lainnya, dengan tetap bersinergi, berbagi pengalaman dan ilmu, untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
“Peran tersebut, menuntut kita sebagai perempuan harus kuat dan semangat. Semangat perempuan merupakan aksioma yang dapat menumbuhkan peradaban suatu bangsa. Sarasehan Istri Wali Kota Seluruh Indonesia ini, memegang peran dan posisi strategis dalam mengkonsolidasikan kekuatan peran dan sinergitas perempuan dalam bingkai perkotaan,” ucapnya.
Kolaborasi dan kemampuan perempuan kata dia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semangat kepedulian, semangat merangkul sesama, dan pastinya semangat untuk menumbuh-kembangkan program yang berpihak kepada masyarakat.
“Dari itulah, sarasehan kali ini bertajuk Rasai Kota Perempuan dan Rempah. Dalam bahasa lokal, Rasai berarti memaknai dengan seluruh pancaindera, melihat kota dengan sendi-sendi kolaborasi, mendengar nyanyian tradisi lokal, mengecap kuatnya rasa rempah, menghirup aroma alam rempah, dan menyentuh kearifan serta keramahan yang telah hidup sedari 772 tahun lalu, yang kini dikenal sebagai Ternate Kota Rempah,” jelasnya.
Hal tersebut, selaras dengan tema nasional penyegaran dalam persahabatan, persatuan dalam pengabdian.
“Dari Kota Rempah, kami menyapa para tamu Istri Walikota dari Seluruh Kota di Indonesia dengan hangat dan penuh rasa syukur. Di Kota ini pula, gelaran sarasehan Istri Wali Kota Seluruh Indonesia akan menjadi momentum emas yang penuh kesan. Selain akan terciptanya jejaring kolaborasi untuk membangun bangsa, ajang promosi seperti budaya, kuliner, pariwisata, expo UMKM, hingga hiburan rakyat, juga akan menghiasi pelaksanaan kegiatan sarasehan kali ini,” tandasnya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor yang juga Istri Ketua Dewan Pengurus APEKSI Yane Ardian Racham mengisahkan, bagaimana seorang istri yang mendampingi suami ketika berjuang dalam pemilihan hingga terpilih Wali Kota.
Menurutnya, ketika suami dilantik sebagai Wali Kota maka disaat itu juga istri Wali Kota dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua TP PKK bahkan jabatan lainnya juga ikut melekat. Katanya, peran serta seorang istri Wali Kota sangat penting dalam rangka mendukung setiap program dan kegiatan dari Wali Kota, sehingga membutuhkan pengetahuan sebagai seorang istri dari Wali Kota.
“Sarasehan ini sebagai sarana untuk kita saling belajar, saling memberi motivasi dan saling menginspirasi. Karena kunci dari semuanya adalah belajar,” sebutnya.
Dikesempatan itu istri Wali Kota Bogor Bima Arya ini juga memberikan motivasi kepada para istri Wali Kota anggota APEKSI yang hadir pada kegiatan Sarasehan tersebut.
Terpisah, kegiatan yang dibuka Bendahara Umum Dewan Pengurus APEKSI yang juga Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengungkapkan, dengan Sarasehan Istri Wali Kota Seluruh Indonesia ini nantinya dapat jadi momentum berbagi pengetahuan dan pengalaman dari setiap daerah, karena istri dari Wali Kota punya peran strategis dalam pengembangan sumber daya masyarakat didaerahnya melalui program PKK.
“Kepada semua ibu-ibu terus mendukung suaminya sebagai Wali Kota atau kepala daerah,” pintanya.
Dia sempat mengisahkan perjalanan karirnya mulai dari anggota DPRD Provinsi Lampung selama dua periode yang kemudian terpilih menjadi Wali Kota, bahkan dalam perjalanan karirnya Wali Kota Bandar Lampung perempuan pertama ini, sempat diterpa dengan isu tak sedap bahkan sempat didiskualifikasi, namun akhirnya menang dalam Pemilihan dengan perolehan suara mencapai 60 persen mengalahkan dua rivalnya.
Eva mengajak pada istri Wali Kota yang hadir pada kegiatan Sarasehan Istri Wali Kota Seluruh Indonesia (Rasai Kota) untuk dapat mensosialisasikan suaminya.
“Saya ingin sampaikan saya kalau diluar saya menggunakan atribut Wali Kota, tapi kalau dirumah saya tanggalkan semuanya, karena saya menyadari saya adalah istri bagi suami. Tapi kalau dirumah kami tidak bicara terkait politik atau urusan lainnya. Karena saya juga menyadari posisi saya dirumah sebagai makmum,” tandasnya.
Eva mengajak, kepada istri Wali Kota yang ada untuk terus memberikan dukungan dan suport kepada para Wali Kota yang menjalankan tugas yang sudag diemban.(nty)






















